Pakar Perkotaan: Tangani Masalah Jakarta Tak Cukup Satu Hari
Pekerja mengerjakan proyek pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Stasiun Pasar Minggu Baru, Jakarta, Jumat (13/11). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
MerahPutih Megapolitan - Pakar perkotaan Yayat Supriyatna menilai permasalahan yang dihadapi oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok dalam memimpin DKI Jakarta hanyalah soal komunikasi. Sementara pembangunan Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok dinilai sudah baik.
Karena kurang komunikasi, kata Yayat, berbagai elemen masyarakat di Jakarta berbondong menolak kebijakan Ahok. Hal tersebut terlihat salah satunya saat Ahok memutuskan untuk merelokasi warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung daerah Kampung Pulo beberapa waktu yang lalu.
"Yang perlu diperbaiki adalah komunikasi dengan masyarakat. Komunikasi merupakan upaya agar relokasi tidak terjadi konflik. Kedua ada rasa saling percaya, kalau komunikasi terbangun tidak perlu ada kekerasan lagi," ucap Yayat Supriatna kepada merahputih.com melalui telepon, Selasa (17/11).
Menurutnya, apa yang dilakukan Ahok untuk membangun Jakarta sudah benar dan memiliki segudang prestasi. Namun prestasi tersebut belum bisa dilihat secara maksimal karena masih dalam proses.
"Perbaikan birokrasi, pekerjaan sebagian sudah dilakukan, tetapi belum ada progres, jadi memang kadang-kadang menangani permasalahan di Jakarta tidak butuh waktu satu dua hari," katanya. (yni)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dewan PSI Minta Disdik Cabut Izin Sekolah yang Cuek Tangani Kasus Bullying
7 RT dan 1 Ruas Jalan Jakarta masih Terendam Banjir Rob
Pemprov DKI Kerahkan Pompa Sedot Banjir Rob di Jalan RE Martadinata Depan JIS
Banjir Rob Menerjang, Ancol Maksimalkan Pompa Air untuk Minimalkan Dampak
Sebanyak 166 Sekolah Rakyat Telah Beroperasi dari Sabang sampai Merauke
Banjir Rob Meluas, 18 RT di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Terendam
Banjir Rob Menghantui Pesisir Jakarta, Warga Diminta Waspadai Pergerakan Cepat Air Laut
Jakarta Siapkan Perayaan Natal Meriah, Pramono: Bukan Hanya Ornamen, Tapi Juga Diskon
Jelang Nataru 2025–2026, Gubernur Pramono Pastikan Harga Pangan di Jakarta Stabil
Bagi-Bagi Nasi Bungkus Tolak Raperda Rokok, Simbol Perjuangan Warteg di Jakarta