P2TP2A Minta R Tidak Ditempatkan di Panti Asuhan

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 21 September 2015
P2TP2A Minta R Tidak Ditempatkan di Panti Asuhan

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mochamad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Senin (3/8). (Foto: MerahPutih/Bartolomeus Papu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih, Peristiwa-Pengurus Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) DKI Jakarta minta R, bocah kelas 2 SD  yang menganiaya temannya, Nur Angga Ardiansyah hingga tewas, tidak menjalani pembinaan di pantai asuhan. P2TP2A menilai fasilitas di panti asuhan tidak cocok jadi tempat penampungan untuk anak berusia delapan tahun.  

"P2TP2A tidak menyarankan untuk (R) dibina panti asuhan karena kondisi panti tidak layak untuk anak usia di bawah 12 tahun," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal di Jakarta, Minggu (20/9) seperti dikutip Antara.

Sebelumnya, Wakil Ketua II P2TP2A Margaretha Hanita usai rapat koordinasi bersama Polres Metro Jakarta Selatan, pemerhati anak, kepala sekolah, guru, psikolog forensik dan lembaga yang konsen terhadap anak. Disepakati R akan dikembalikan kepada orang tuanya. 

Seperti diketahui, R diduga telah melakukan penganiayaan terhadap Nur Angga Ardiansyah, teman sekelasnya, di SDN 07 Pagi, Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan.

Akibat penganiayaan itu, Nur Angga Ardiansyah dilarikan ke RS Fatmawati. Namun, NAA meninggal dunia Sabtu (19/9), dan dimakamkan di TPU Bungur, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (Luh)

Baca Juga:

  1. Korban Alami Luka Bakar karena Keisengan R
  2. Sudah 10 Tahun Mengontrak, Tetangga Tidak Tahu Nama Ayah R
  3. Setelah Kasus Penganiayaan Mencuat, Keluarga Richard Jadi Tertutup
  4. Maafkan Pelaku, Ibu Korban Kenal Baik Keluarga Richard
  5. Begini Pesan Nur Angga Sebelum Meninggal
#Liputan Khusus #Kombes Pol Muhammad Iqbal #Bullying #Kekerasan Anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Upaya deteksi dini dan respons cepat dalam menangani kasus perundungan, penting dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih buruk dari perilaku perundungan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Indonesia
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, bahwa kasus bullying tak boleh terulang kembali. Hal itu berkaca dari kasus ledakan SMAN 72 Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Indonesia
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan
KPAI menyoroti masih adanya kecenderungan masyarakat menormalisasi perilaku bullying dengan anggapan seperti itu hanya bercanda atau hal yang biasa di antara anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 November 2025
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan
Indonesia
Berkaca dari Kasus Ledakan di SMA 72, Pramono Harap Tak Ada Lagi Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah
Pramono enggan berkomentar langsung terkait dugaan bahwa pelaku ledakan di SMA Negeri 72 merupakan korban bullying
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 November 2025
Berkaca dari Kasus Ledakan di SMA 72, Pramono Harap Tak Ada Lagi Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah
Indonesia
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Polisi kini menyelidiki dugaan bullying yang menjadi motif di balik ledakan SMAN 72 Jakarta.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Indonesia
Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Alami Bullying dan Terpengaruh Konten Kekerasan
Sosok pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta diduga merupakan siswa sekolah tersebut. Ia juga disebut mengalami bullying.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Alami Bullying dan Terpengaruh Konten Kekerasan
Indonesia
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban
Kasus bullying kini kembali terjadi di sekolah swasta, tepatnya Gandhi School Ancol. DPRD DKI Jakarta sudah menerima aduan orang tua korban.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban
Indonesia
Nyawa Angga Melayang Buntut Bullying Ganas di Grobogan, Polisi Diminta Profesional dan Transparan
Kasus ini menjadi sorotan media setelah Angga Bagus Perwira (12), siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, meninggal dunia pada Sabtu (11/10) di kelas
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Nyawa Angga Melayang Buntut Bullying Ganas di Grobogan, Polisi Diminta Profesional dan Transparan
Indonesia
Seorang Siswa SMPN 1 Geyer Grobogan Meninggal Akibat Perundunga, 10 Guru Diperiksa Polisi
Penyidik masih melakukan gelar perkara sebelum menentukan tersangka dengan tetap mempertimbangkan sistem perlindungan anak
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Seorang Siswa SMPN 1 Geyer Grobogan Meninggal Akibat Perundunga, 10 Guru Diperiksa Polisi
Indonesia
Siswa SMPN I Geyer Grobogan Meninggal Diduga Karena Perundungan, Kepala Sekolah Harus Tanggung Jawab
Angga ditemukan tidak bernyawa di ruang kelas VII pada Sabtu (11/10), sekitar pukul 11.00 WIB.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Siswa SMPN I Geyer Grobogan Meninggal Diduga Karena Perundungan, Kepala Sekolah Harus Tanggung Jawab
Bagikan