Negara Lembek Hadapi Gerakan Radikal

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 20 Maret 2015
Negara Lembek Hadapi Gerakan Radikal

Pimpinan GP Ansor Nusron Wahid dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko (Foto Antara)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Gerakan Pemuda (GP) Ansor menilai negara masih lemah dalam menangkal setiap gerakan radikal yang ada di Indonesia.

"Negara masih terhadap antisipasi gerakan radikal," kata Ketua GP Ansor M Aqil Irham kepada merahputih.com, di Jakarta, Kamis (19/3).

Padahal, kata Aqil, potensi adanya gerakan tersebut sudah bisa ditangkap aparat. Salah satu contohnya, ketika dalam acara resmi kenegaraan menyanyikan lagu Indonesia Raya, namun ada orang yang atau kelompok tidak memberi hormat dengan berdiri tegap itu bisa dianggap melecehkan negara.(BACA:  FPI Pertanyakan Motivasi GP Ansor Ikut Mengamankan Perayaan Natal)

"Ada kelompok individu tertentu tidak menghormati Indonesia Raya, dibiarkan saja bagaimana? Jelas-jelas tidak mengakui kedaulatan bangsa kita. Kalau negara diam saja, mereka bisa gede kepala," kata pimpinan ormas kepemudaan Nahdlatul Ulama itu.(BACA: BNPT: ISIS Tidak Akan Kehabisan Dana)

Menurut Aqil, ketika negara tidak hadir untuk melakukan tindakan preventif melalui pendidikan dan sebagainya, maka pengikut paham-paham radikal ini akan semakin kuat. "Makin besar pengikutnya bertambah banyak," pungkasnya.

Adapun, M Aqil Irham mengatakan, organisasinya bersih dari gerakan radikal. Menurutnya, gerakan radikalisme muncul di daerah dengan pemahaman Islam yang lemah. Namun, pemahaman garis keras tumbuh subur. "Di situ yang seharusnya jadi sasaran kita melakukan pendidikan," katanya.

Meski untuk melakukan penyadaran aqidah merupakan tugas negara, namun GP Ansor juga menyatakan akan ikut terlibat dengan menyisir daerah-daerah rawan pemahaman radikal. "Belum menyeluruh, hanya beberapa titik yang terkait dengan itu," pungkasnya seraya tidak menjelaskan lebih lanjut titik penyebaran itu.(BACA: BNPT: ISIS Sudah Ada di Indonesia)

Seperti diketahui, pemerintah sedang gencar mewaspadai ancaman paham radikal serta mulai terkuaknya WNI bergabung pada gerakan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Sejumlah WNI ditenggarai bergabung dengan ISIS di Suriah. Wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat-Banten selama ini kerap menjadi titik penyebaran paham. (mad)

#GP Ansor #Gerakan Radikal #Ancaman Teroris #ISIS
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
KPK Periksa Wasekjen GP Ansor, Dalami Hasil Penggeledahan di Rumah Gus Yaqut
KPK memeriksa Wakil Sekjen GP Ansor, Syarif Hamzah Asyathry. Hal itu terkait hasil penggeledahan di rumah mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
KPK Periksa Wasekjen GP Ansor, Dalami Hasil Penggeledahan di Rumah Gus Yaqut
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
DPR Desak Polri Usut Tuntas Kasus Ancaman Bom Pesawat Haji, Keamanan Nasional Jadi Taruhan
Surahman mendesak Polri untuk mengusut tuntas kasus ini, karena menyangkut keselamatan jemaah haji Indonesia dan kredibilitas sistem keamanan nasional
Angga Yudha Pratama - Senin, 23 Juni 2025
DPR Desak Polri Usut Tuntas Kasus Ancaman Bom Pesawat Haji, Keamanan Nasional Jadi Taruhan
Indonesia
Mendarat Darurat di Kualanamu, Polisi Pastikan tak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines
Polisi memastikan, tidak ada bom di pesawat Saudia Airlines. Lalu, seluruh penumpang sudah dievakuasi dan dinyatakan selamat.
Soffi Amira - Sabtu, 21 Juni 2025
Mendarat Darurat di Kualanamu, Polisi Pastikan tak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines
Indonesia
Detik-detik ATC Kuala Lumpur Paksa Pesawat Saudia Airlines Mendarat di Kualanamu
ATC Kuala Lumpur memaksa pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Soffi Amira - Sabtu, 21 Juni 2025
Detik-detik ATC Kuala Lumpur Paksa Pesawat Saudia Airlines Mendarat di Kualanamu
Indonesia
Diancam Bom, TNI AU Pastikan 387 Penumpang Pesawat Saudi Airlines Selamat
TNI AU memastikan, 387 penumpang pesawat Saudi Airlines selamat. Sebelumnya, pesawat tersebut diancam bom hingga mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
Soffi Amira - Sabtu, 21 Juni 2025
Diancam Bom, TNI AU Pastikan 387 Penumpang Pesawat Saudi Airlines Selamat
Indonesia
Dapat Teror Lagi, Pesawat Saudi Airlines Diancam Bom hingga Mendarat Darurat di Kualanamu
Pesawat Saudi Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Maskapai tersebut kembali mendapat teror ancaman bom.
Soffi Amira - Sabtu, 21 Juni 2025
Dapat Teror Lagi, Pesawat Saudi Airlines Diancam Bom hingga Mendarat Darurat di Kualanamu
Indonesia
Pesawat Saudia Airlines Bawa 442 Jemaah Haji Saat Mendapatkan Ancaman Bom
Bandar Udara Kualanamu telah melakukan evakuasi terhadap penumpang haji dan selanjutnya Tim Jihandak melakukan penyisiran terhadap keberadaan bom di dalam pesawat udara.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 17 Juni 2025
Pesawat Saudia Airlines Bawa 442 Jemaah Haji Saat Mendapatkan Ancaman Bom
Indonesia
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Isi konten radikal remaja anggota ISIS di Gowa ditangkap. Remaja itu aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial dan membahas aksi bom bunuh diri.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Indonesia
Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88, Diduga Sebarkan Propaganda ISIS dan Ajakan Teror
Pria bernama Muammar (18) yang ditangkap saat membeli air galon isi ulang, diduga aktif menyebarkan propaganda dan ajakan aksi teror melalui media sosial.
Frengky Aruan - Minggu, 25 Mei 2025
Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88, Diduga Sebarkan Propaganda ISIS dan Ajakan Teror
Bagikan