Merasa Ditipu, Puluhan Calon TKI Polisikan PT Mega Mulia Indonesia


Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari berbagai daerah berkumpul pada acara pertemuan 1000 TKI dan Diaspora Indonesia di Jakarta, Selasa (11/8). (ANTARA FOTO/Fanny Kusumawardhani)
MerahPutih Megapolitan - Merasa ditipu oleh PT Mega Mulia Indonesia, puluhan korban mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya guna melaporkan penipuan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Jepang, Australia dan Selandia Baru. Penipuan tersebut dilakukan oleh PT Mega Mulia Indonesia beralamatkan di Ruko The Springs/56 Summerecon, Serpong, Tanggerang Selatan.
Menurut seorang korban bernama Jeny (45), ia mendapati iklan lowongan bekerja di luar negeri yang diadakan oleh PT Mega Mulia Indonesia di harian cetak nasional pada tanggal 7 Maret 2015. Ia dan beberapa temannya langsung menyambangi kantor tersebut guna mendaftar menjadi calon TKI.
"Saya langsung mendatangi lokasi yang ada di media cetak, sampai di sana saya mencoba mendaftar. Namun, untuk menjadi TKI harus memenuhi beberapa persyaratan seperti beberapa dokumen lantas saya menurutinya," ujar Jeny di Mapolda Metro Jaya, Senin (30/11).
Dokumen-dokumen tersebut, kata Jeny, terdiri dari bukti sah dari Kementrian Luar Negeri, Kementrian Hukum dan HAM, medical check up dan paspor untuk bekerja di luar negeri. Namun, saat ia hendak membuat dokumen-dokumen tersebut secara sendiri, seorang dari PT Mega Mulia Indonesia menyarankan agar semua dokumen persyaratan diurus oleh perwakilan dari PT Mega Mulia Indonesia.
"Seorang bernama Erna, staf pegawai PT Mega Mulia Indonesia menyarankan kami untuk mengurus dokumen-dokumen keberangkatan kepada Bapak Jhon yang tak lain adalah mitra kerja dari PT Mega Mulia Indonesia," paparnya.
Lantas, lanjut Jeny, ia dan kawan-kawan mengiyakan saran dari perwakilan PT tersebut dan langsung mengirimkan sejumlah uang kepada Saudara Jhon. Biayanya mencapai Rp750 ribu sampai Rp1 Juta, tergantung dari tinggat pendidikan para pendaftar.
"Saya habis Rp8 juta untuk mengurus dokumen-dokumen tersebut hingga berangkat," terangnya.
Namun, pada Rabu (23/9) Jeny dan kawan-kawan mendatangi PT Mega Mulia Indonesia untuk meminta kejelasan perihal kapan diberangkatkan sesuai dengan perjanjian awal. Nahas bagi Jeny dan kawan-kawan, sesampainya di lokasi, PT tersebut tutup dengan alasan akan melakukan training hingga hari yang tidak ditentukan. (gms)
BACA JUGA:
- Waspadai Sindikat Internasional Penipuan dan Penggelapan Berkedok Investasi
- Pelaku Penipuan Jasa TKI ke Korea Teriak-Teriak di Polda Metro Jaya
- Polisi Bekuk Pelaku Penipuan Jasa TKI ke Korea Selatan
- Polisi Akui Sulit Tangkap Sindikat Penipuan via SMS
- Presiden Jokowi Memohon kepada Raja Arab Saudi Ampuni 4 TKI Tervonis Mati
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta

Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor

Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI

Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah

Ditreskrimum Ungkap 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI di Jakarta

Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Pelaku Pilih Korban secara Acak

Polisi Angkat Bicara soal Dugaan Pegawai Bank BUMN Terlibat Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI

Kopda FH Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI, TNI dan Polda Metro Bakal Gelar Perkara Bareng

Motif Penculikan Kepala Cabang BRI tak Kunjung Terungkap, Polisi: Penyidik Masih Lakukan Pendalaman
