Menpora Bangkitkan Wacana Pahlawan Olahraga
Menpora Imam Nahrawi
Merahputih olahraga- Setiap tanggal 10 November, Bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Pahlawan. Hari Pahlawan ini merujuk pada pertempuran di Surabaya yang berhasil memobilisasi rakyat banyak untuk ikut serta berjuang melawan tentara Sekutu.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, meyakini semangat kepahlawanan masih relevan sampai kapan pun. Ada banyak bidang kehidupan yang menyediakan medan perjuangan baru yang memungkinkan Merah-Putih bisa terus berkibar, salah satunya melalui olah raga.
"Memang belum ada pahlawan nasional Indonesia yang latar belakangnya atlet atau olahragawan. Akan tetapi, olahraga punya cerita kepahlawanannya sendiri. Mereka para juara yang pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia, yang berhasil mengerek Sang Saka Merah-Putih di forum-forum olah raga berskala internasional, yang membuat lagu Indonesia Raya berkumandang di stadion-stadion besar di berbagai penjuru dunia," kata Menpora Imam Nahrawi, baru-baru ini.
Menpora Imam menegaskan bahwa telah banyak olahragawan-olahragawan Indonesia yang telah mengobarkan semangat kepahlawanan dan mengharumkan nama bangsa.
"Dari Rudy Hartono yang meraih delapan kali juara All England hingga Elyas Pical dan Chris John yang jadi juara dunia tinju. Kemudian Srikandi panahan yang mempersembahkan medali pertama di ajang Olimpiade 1988 di Seoul hingga Susi Susanti yang meraih emas Olimpiade 1992 di Barcelona. Juga atlet-atlet lain yang telah mengharumkan nama bangsa," tambah Cak Imam.
Berkat Susi Susanti misalnya, lanjut Menpora, untuk pertama kalinya Indonesia bisa sejajar dengan negara lain yang pernah menjadi juara di kancah Olimpiade. Karena itu, Kemenpora mencoba membangkitkan wacana kepahlawanan dalam bentuk kampanye "Pahlawan Olahraga".
Menurut Menpora, Susi Susanti patut dipilih sebagai role model karena emas yang diraihnya pada Olimpiade 1992 menjadi tonggak penting sejarah olahraga Indonesia.
"Susanti patut diteladani sebab momen 1992 itu telah menjadi memori kolektif bangsa kita. Wajah haru Susi adalah metafora dari olah raga yang menjelma sebagai alat perjuangan kontemporer yang bisa begitu berarti bagi kita semua. Pada potret Susi itu, kita menemukan kembali tekad dan semangat baja yang dulu pernah menggerakkan arek-arek Suroboyo untuk berjuang sampai titik darah penghabisan. Pada setiap keringat yang diteteskan untuk mengharumkan nama bangsa, kita percaya bahwa Indonesia memang begitu berharga dan amat patut untuk diperjuangkan oleh kita semua," tegasnya.(esa)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Wajib Nonton! ini Jadwal Lengkap Tim Indonesia di SEA Games 2025, Jumat (12/2)
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Kamis (11/12): Indonesia Kumpulkan 46 Medali, Tempel Ketat Vietnam
Jason Donovan Yusuf Debut di SEA Games 2025, Sumbang Medali Emas untuk Tim Renang 'Merah Putih'
Atlet MTB Rendy Varera Tambah Emas untuk Indonesia, Klasemen Sementara SEA Games 2025 Makin Ketat
Raih Emas SEA Games 2025, Tim Canoe Indonesia Pasang Target Tinggi Tembus Olimpiade
Taekwondo Persembahkan Medali Emas Pertama Tim Indonesia di SEA Games Thailand 2025
Rendy Varera Menyala! Mountain Bike Sumbang Medali Pertama untuk Indonesia di SEA Games 2025
Roby Syianturi dan Megawati Hangestri Jadi Pembawa Bendera Indonesia di Opening SEA Games 2025
Indonesia Sports Summit 2025 Soroti Pentingnya Kolaborasi untuk Majukan Olahraga Pelajar
SEA Games 2025: Jadwal Pertandingan Bisbol, Bulu Tangkis, Sepak Bola, Hoki 5s, dan Handball