Menkop UKM Puspayoga: Jangan Takut, MEA Bukan Perdagangan Bebas


Ilustrasi perajin UKM (Foto Setkab.go.id)
MerahPutih Bisnis - Indonesia sudah tergabung dalam anggota Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlaku Januari 2016. Siap tidak siap para pengusaha lokal harus menghadapi persaingan sesuai dengan apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo.
"Mulai awal tahun kemarin kita sudah masuk Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kita tak perlu takut. Apalagi dilihat dari jumlah penduduk, jumlah kita besar yaitu 42 persen dan bagaimana kita mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi negara kuat, seperti Tiongkok, India, dsb," ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah A.A.G.N. Puspayoga seusai rapat dengan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) di Kementerian Koperasi dan UKM, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (15/2).
Puspayoga menegaskan MEA bukan perdagangan bebas. Hal ini mesti dibedakan. Konsep dalam perdagangan bebas adalah yang paling kuatlah yang dapat memenangkan pasar. Sementara MEA membuka peluang pasar bagi negara di kawasan regional.
"Ini kan saling memberikan kesempatan untuk meningkatkan mutu produk-produk mereka, dan terus meningkatkan mutu SDM masing-masing negara," jelasnya.
Pemerintah Indonesia akan terus mendorong untuk meningkat kualitas SDM agar dapat lebih kompetitif, produktif, dan inovatif.
"Sekali lagi kita nggak usah takut, dengan SDM Tiongkok yang sangat kuat, kita akan terus menggenjot SDM agar lebih berkualitas. Selain itu, kita juga akan saling melengkapi dengan negara anggota ASEAN kalau kita semua saling ketergantungan maka kita dapat bahu membahu memperkuat memperkuat ekonomi ASEAN," tuturnya. (Abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Budi Arie Dituding Terima Sogokan Duit Judol, Kubu Projo Berkelit Menyebut Ada Upaya Pembunuhan Karakter

Menkop UKM Teten Targetkan Sejuta Start Up Baru hingga 2024

Menkop Teten Dorong UMKM Masuk Pasar Global

Menkop Teten Ajak Pegadang Pakai Impor Ilegal Beralih Jual Produk Lokal
