Menko Perekonomian: Wajar Bulog Cari Keuntungan
Menko Perekonomian Sofyan Djalil meninggalkan ruangan usai memimpin rakor di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3). (Foto: Antara Foto)
MerahPutih Nasional - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Jalil mengatakan, wajar bila Badan Urusan Logistik (Bulog) mencari keuntungan. Dia menjelaskan bahwa cara mencari keuntungan terkait perannya selaku perusahaan.
"Yang penting nggak berlebihan," kata Sofyan, di Balai Kartini, Jakarta, Selasa ( 27/5).
Menurut Sofyan, peran Bulog perlu dikuatkan agar bisa menjadi penyangga kehidupan masyarakat. Bulog perlu ditambah modal komoditas yang dikelolanya, seperti gula dan lain-lain. "Mungkin tambah satu atau dua komoditas," katanya.
Namun, kata imbuh Sofyan, penguatan peran Bulog ini perlu hati-hati. Jangan sampai Bulog hanya mengejar keuntungan semata.
sebelumnya, 2013, Hatta Rajasa, selaku Menteri Koordinator Perekonomian pada masa itu, mewacanakan perluasan peran Bulog. Dia menyarakan penambahan komoditas daging dan holtikurtura. Di era Presiden Soeharto, Bulog hanya berperan menstabilkan harga berbagai pangan. Namun, sejak reformasi, peran monopoli stabilisator tersebut dihapus. (mad)
Baca Juga:
Agar Tak Mengimpor, Pengamat Saran Tambahkan Anggaran Bulog
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Kasih Pinjaman Cepat Rp 500 Juta, Segera Cair Tanpa Jaminan
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Kesal Rapat DPR Bahas Bencana Alam Sudah Habiskan Anggaran Rp 20 Miliar
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Sidak ke Bandara IMIP Morowali Temukan 3,5 Kilogram Emas Tengah Tertimbun
Menkeu Purbaya Ultimatum Bea Cukai, Dirjen Djaka: Kami Akan Lebih Baik
Bansos Pangan di Daerah Bencana Dipercepat, Beras 34 Juta Kg dan Minyak Goreng 6,8 Juta Kg
Bulog Tambah Pasokan Beras ke Dearah Bencana Sumatra, Pastikan Kebutuhan Tercukupi
Pedagang Thrifting Minta Legalisasi, Menkeu Purbaya: Bukan Soal Bayar Pajak, Melainkan Kepatuhan Aturan
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Murka Terhadap Purbaya karena Ogah Lunasi Utang Kereta Cepat
Redenominasi Rupiah, Syarat Wajibnya: Ekonomi Stabil dan Adanya Aturan Perundang-Undangan
Sidak di Surabaya, Menkeu Purbaya Temukan Barang Impor Rp 100 Ribu Bernilai Rp 50 Juta