Menkes Jamin Vaksin dari Pemerintah Asli
Menkes Nila Moeloek memberikan keterangan pers usai menghadap Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/9). (Foto: setkab.go.id)
MerahPutih Nasional - Masyarakat diminta tidak khawatir dengan beredarnya vaksin palsu dan tetap melakukan program vaksinasi wajib yang ditentukan oleh pemerintah. Vaksin dari pemerintah dijamin keasliannya.
Hal itu dikatakan Menteri Kesehatan, Nila Moeloek dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR, Senin (27/6).
"Vaksin buatan PT Bio Farma tidak ada yang dipalsukan karena menurut pengakuan pemalsu vaksin, vaksin Bio Farma hanya digunakan untuk oplosan pembuatan vaksin palsu. Vaksin yang dipalsukan hanya vaksin impor yang harganya mahal, yaitu vaksin produksi Sanofi Pasteur dan GSK. Jenis vaksin ex Bio Farma yang dipakai sebagai oplosan adalah Hepatitis B dan Campak. Sementara jenis vaksin impor yang dipalsukan adalah vaksin Engerix-B (untuk anak dan dewasa) yaitu vaksin untuk Hepatitis B dan vaksin Havrix 720 yaitu vaksin Hepatitis A," kata Menkes Nila Moeloek di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta seperti dikutip Antara News dari siaran pers.
Lebih lanjut, Menkes menyatakan, imunisasi di Posyandu, Puskesmas dan rumah sakit pemerintah atau mengikuti program pemerintah, adalah program imunisasi dasar lengkap, yaitu vaksin Hepatitis B, BCG, DPT-Hib-Hb, Polio dan Campak.
Maka vaksin-vaksin itu disediakan pemerintah yang didapatkan langsung dari produsen dan distributor resmi dan didistribusikan ke Dinas Kesehatan hingga ke fasilitas layanan kesehatan.
"Jadi vaksin dijamin asli, manfaat dan keamanannya," kata Moeloek.
Vaksin asli juga disediakan untuk warga yang memilih dilayani di praktek swasta dokter. Kerjasama dokter atau tenaga kesehatan praktek swasta terbuka, vaksin bisa diperoleh gratis; yang diperlukan hanya laporan cakupan dan pengguna vaksin.
Pemerintah juga memiliki program imunisasi lanjutan untuk anak di bawah dua tahun dan pada anak usia sekolah dasar, lewat program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), yang dilaksanakan setiap Agustus dan November.
"Dengan peredaran vaksin palsu ini, kami mengimbau agar seluruh orangtua ikut berpartisipasi agar anaknya mendapatkan imunisasi ulangan melalui kegiatan ini," kata Menteri.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Cangkupan Imunisasi Tidak Merata, Wabah Campak Meningkat Pesat
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes: Menkes Terpeleset
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Kaltim Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik di Rakornas 2025, Gibran: Kuncinya Sinergi Pusat dan Daerah
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental