Kemenkes Beri 7 Alasan Orangtua Tak Perlu Khawatir Soal Vaksin Palsu

Selvi PurwantiSelvi Purwanti - Senin, 27 Juni 2016
Kemenkes Beri 7 Alasan Orangtua Tak Perlu Khawatir Soal Vaksin Palsu

Ilustrasi Vaksin Palsu (Foto: Instagram @nastyfame)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Nasional - Menyeruaknya kasus peredaran Vaksin palsu untuk anak dan balita di sekitar masyarakat Indonesia saat ini tentunya sangat membuat resah banyak orangtua.

Berdasarkan hasil investigasi Polisi saat ini telah menangkap 10 pelaku yang mengedarkan Vaksin palsu di beberapa Rumah Sakit di Indonesia.

Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghimbau agar para orangtua tidak terlalu mengkhawatirkan mengenai kasus Vaksin palsu tersebut.

Melalui akun twitter resminya Kemenkes @KemenkesRI memberikan 7 alasan agar para masyarakat terutama orangtua yang memiliki anak dan balita untuk tidak perlu khawatir dengan peredaran vaksin palsu karena beberapa alasan berikut ini.

 

1. Jika anak Anda mendapatkan imunisasi di Posyandu, Puskesmas, dan Rumah Sakit Pemerintah, vaksin disediakan oleh pemerintah yang didapatkan langsung dari produsen dan distributor resmi. Jadi vaksin dijamin asli, manfaat dan keamanannya

2. Jika anak Anda mengikuti program pemerintah yaitu imunisasi dasar lengkap di antaranya Hepatitis B, DPT, Polio, Campak, BCG, pengadaannya oleh pemerintah didistribusikan ke Dinas Kesehatan hingga fasyankes. Jadi dijamin asli, manfaat dan keamanannya.

3. Jika peserta JKN dan melakukan imunisasi dasar misalnya vaksin BCG, Hepatitis B, DPT, Polio dan Campak, pengadaan vaksin didasarkan pada Fornas dan e-catalog dari produsen dan distributor resmi, jadi asli dan aman

4. Ikuti program imunisasi ulang seperti DPT, Polio, Campak. Tanpa adanya vaksin palsu, imunisasi ini disarankan (harus) diulang. Jadi bagi yang khawatir, ikut saja imunisasi ini di posyandu dan puskesmas.

5. Diduga peredaran vaksin palsu tidak lebih dari 1% wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Ini relatif kecil secara jumlah vaksin yang beredar dan wilayah sebarannya.

6. Dikabarkan isi palsu itu campuran antara cairan infus dan gentacimin (obat antibiotik) dan setiap imunisasi dosisnya 0,5 CC. Dilihat dari isi dan jumlah dosisnya, vaksin palsu ini dampaknya relatif tidak membahayakan.

7. Karena vaksin palsu dibuat dengan cara yang tidak baik, maka kemungkinan timbulkan infeksi. Gejala infeksi ini bisa dilihat tidak lama setelah diimunisasikan. Jadi kalau sudah sekian lama tidak mengalami gejala infeksi setelah imunisasi bisa dipastikan aman. Bisa jadi anak Anda bukan diimunisasi dengan vaksin palsu, tetapi memang dengan vaksin asli.

BACA JUGA:

  1. Kehidupan Mewah Pasutri Pembuat Vaksin Palsu
  2. Ini Nama 7 ABK Yang Jadi Korban Penyanderaan Milisi Filipina
  3. WNI Disandera Lagi, Pemerintah Ramai-Ramai Tutup Mulut
  4. Menlu: 7 WNI Disandera Milisi Bersenjata Filipina
  5. Peran Tim Surya Paloh Bebaskan 10 Sandera Abu Sayyaf
#Imunisasi #Vaksin Palsu
Bagikan
Ditulis Oleh

Selvi Purwanti

Simple, funny and passionate. Almost unreal

Berita Terkait

Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Indonesia Peringkat ke-6 Tertinggi Anak Tidak Diimunisasi di Dunia, Ini 4 Akar Masalahnya
Hingga April 2025, Kemenkes dan UNDP menyelenggarakan Pekan Imunisasi Dunia.
Wisnu Cipto - Jumat, 21 Maret 2025
Indonesia Peringkat ke-6 Tertinggi Anak Tidak Diimunisasi di Dunia, Ini 4 Akar Masalahnya
Indonesia
1,3 Juta Anak Indonesia Sama Sekali Tidak Pernah Imunisasi, Peringkat 6 Tertinggi di Dunia
Terungkap 1,3 juta anak di Indonesia sama sekali belum mendapatkan vaksin imunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Wisnu Cipto - Jumat, 21 Maret 2025
1,3 Juta Anak Indonesia Sama Sekali Tidak Pernah Imunisasi, Peringkat 6 Tertinggi di Dunia
Indonesia
Sebelum Mudik, Kemenkes Inginkan Anak Sudah Diimunikasasi Lengkap
Ketika anak diajak pergi ke daerah yang sebagian besar anaknya belum imunisasi, akan rentan terkena penyakit.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 Maret 2025
Sebelum Mudik, Kemenkes Inginkan Anak Sudah Diimunikasasi Lengkap
Indonesia
Semua Anak Cewek Umur 15 Tahun di Jakarta Jadi Target Imunisasi HPV
DKI Jakarta menjadi provinsi pertama yang mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan imunisasi HPV
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Januari 2025
 Semua Anak Cewek Umur 15 Tahun di Jakarta Jadi Target Imunisasi HPV
Indonesia
Catat Lokasi Stasiun dan Jadwal Imunisasi Polio di Daop 1 Jakarta
Dinkes DKI Jakarta dan Jawa Barat berkolaborasi dengan PT KAI untuk melaksanakan Program Imunisasi Nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 02 Agustus 2024
Catat Lokasi Stasiun dan Jadwal Imunisasi Polio di Daop 1 Jakarta
Indonesia
Pemprov DKI Targetkan 1,2 Juta Anak Terima Imunisasi Polio
Pemprov DKI Jakarta resmi mencanangkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 Juli 2024
Pemprov DKI Targetkan 1,2 Juta Anak Terima Imunisasi Polio
Berita Foto
Vaksin Polio Semarakkan Hari Anak Nasional di Jakarta
Anak Taman Kanak-kanak (TK) menerima vaksin polio anak saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dalam rangka Hari Anak Nasional di TKN Tegal, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2024).
Didik Setiawan - Selasa, 23 Juli 2024
Vaksin Polio Semarakkan Hari Anak Nasional di Jakarta
Lifestyle
Kenapa Anak Harus Dapatkan Imunisasi Tambahan Walau Sudah Lengkap?
Orang tua tidak perlu khawatir, karena tidak ada yang namanya overdosis vaksin.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 Juni 2024
Kenapa Anak Harus Dapatkan Imunisasi Tambahan Walau Sudah Lengkap?
Indonesia
Perhatikan Hal-Hal Ini Sebelum Imunisasi PCV
Persiapan pemberian vaksin PCV pada prinsipnya sama seperti pemberian vaksin lainnya
Angga Yudha Pratama - Senin, 20 Mei 2024
Perhatikan Hal-Hal Ini Sebelum Imunisasi PCV
Bagikan