Mantan Pemain Timnas Indonesia Kenang Bonus dari Ketum PSSI

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) (Foto: Anggi/MerahPutih)
MerahPutih Olahraga - Indonesia bakal mengikuti Olimpiade di Rio De Janeiro, Brasil 2016 Dalam kesempatan tersebut, kontingen Merah-Putih ditargetkan menduduki peringkat ke-30.
Sementara di tahun 2012, Indonesia yang mengirimkan 22 atlet dalam delapan cabang olahraga, hanya meraih satu medali perak dan satu perunggu dari angkat besi.
Agar atlet tampil spartan, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan janji jika perjuangan diajang Olimpiade 2016, bakal diberikan bonus besar.
Tidak tanggung-tanggung, bagi peraih medali emas dijanjikan uang Rp5 miliar. Sedangkan bagi peraih medali perak dan perunggu, masing-masing mendapatkan Rp3 miliar dan Rp1 miliar.
Sementara pada Olimpiade 2012 di London, peraih medali emas mendapatkan uang Rp1 miliar, Rp400 juta dan Rp200 juta.
"Saya juga punya pengalaman serupa. Seandainya tahun 1976 mampu merebut tempat di Olimpiade Montreal, Kanada, dijanjikan mendapatkan uang pak Bardosono (Ketua Umum PSSI periode 1975-1977)," terang mantan libero tim nasional Indonesia era 70-an, Oyong Liza.
Sayangnya saat itu, diceritakan Oyong Liza, Timnas Indonesia kalah dari Korea Utara di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, yang dipenuhi lebih dari 120 ribu penonton. Pada pertandingan waktu normal dan perpanjangan waktu, Merah-Putih berhasil menahan Korea Utara 0-0.
Kontan, dilakukan adu pinalti. Sayangnya, Anjas Asmara dan Suaeb Rizal gagal. Hal tersebut membuat kesempatan untuk ikut Olimpiade Montreal yang tinggal selangkah lagi menjadi hilang.
"Seandainya menang, kita tampil di Olimpiade. Selain itu, masing-masing pemain dapat uang Rp2,5 juta dari pak Bardosono. Tapi karena kalah, hanya Rp1,5. Jumlah uang saat itu, sangat besar. Bayangkan saja, mobil Honda Civic saja dulu harganya Rp3 juta," imbuhnya.
Indonesia pertama kali mengikuti Olimpiade pada tahun 1952 di Helsinki, Finlandia. Setelah itu, Indonesia sempat dua kali tidak ikut Olimpiade, yakni 1964 di Tokyo, Jepang, dan 1980 Moskwa, Rusia (waktu itu Uni Soviet) karena boikot sehubungan dengan Soviet-Afganistan.
Olahragawan Indonesia peraih medali pertama kali pada Olimpiade Seoul 1988 yaitu Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani dan Lilies Handayani. Mereka meraih medali perak dalam cabang panahan beregu putri.
Sementara medali emas pertama Indonesia, diraih di bulu tangkis oleh Susi Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra) pada Olimpiade tahun 1992 di Barcelona. (esa)
BACA JUGA:
Bagikan
Rendy Nugroho
Berita Terkait
Pertemuan Ketum NOC dengan Presiden Terpilih IOC Jadi ‘Angin Segar’ untuk Perkembangan Olahraga Indonesia

American Football Jadi Anggota NOC, Indonesia Berpotensi Kirim Tim ke Olimpiade Los Angeles 2028

Persiapan Menuju Olimpiade Los Angeles 2028, Seluruh Federasi Olahraga Dikumpulkan Satukan Visi Misi

Indonesia Berambisi Jadi Tuan Rumah Olimpiade dan Youth Olympic Games 2030

Pencak Silat Diprediksi Bakal Dipertandingan di Olimpiade Los Angeles 2028

Olympian Indonesia Eks Olimpiade Paris 2024 Terima Dana USD 2.500 dari IOC

Menpora Tegaskan Komitmen Pemerintah Bangun Pusat Pelatihan untuk Atlet Olimpiade 2028

IShowSpeed Bikin Kejutan, Berambisi Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Richard Sam Bera Jadi Direktur Tim Indonesia Emas untuk Pastikan Pencapaian Prestasi Tertinggi

Indonesia Dapat Tawaran Menjadi Tuan Rumah Olimpiade 2036
