Mantan Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad Meninggal Dunia
Mantan Menkeu era Presiden Soeharto Mar'ie Muhammad terbaring sakit di RS Pusat Otak, Jakarta saat dijenguk mantan Ketua MK Moh Mahfud MD (ketiga kiri) pada Kamis (17/11) lalu. (Twitter @mohmahfudmd)
MerahPutih Nasional - Mantan Menteri Keuangan di era Presiden Soeharto Mar'ie Muhammad meninggal dunia dalam usia 77 tahun. Mar'ie Muhammad meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Jakarta pada hari Minggu (11/12) dini hari sekira pukul 2:40 WIB.
“Innalillahi wainnalillahi rojiun telah meninggal dunia papa kami, diddy kami Mar'ie Muhammad, sekitar pukul 01.30. Mohon dimaafkan segala dosa dan kesalahan Almarhum selama ini dan semoga semua amal ibadah beliau bisa diterima disisi-Nya. Amin,” demikian isi pesan yang diterima merahputih.com melalui WhatsApp Minggu pagi.
Mar'ie Muhammad dilahirkan di Surabaya, 3 April 1939. Dia mengabdi sebagai Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara Departemen Keuangan RI pada 1969 - 1972. Kariernya terus meroket. Hingga ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Pembangungan VI (1993-1998).
Masa Orde Baru sarat dengan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Mar'ie Muhammad dikenal dengan julukan 'Mr Clean' karena integritasnya. Ada kisah menarik, ketika ia menjabat sebagai Dirjen Pajak (1988-1993). Kala itu Ditjen Pajak sedang mengumpulkan data Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Mar'ie Muhammad mendatangi sendiri bersama tim kediaman Soeharto di jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat.
"Tak peduli presiden atau pengusaha, soal keharusan membayar pajak, tidak ada pengecualian. Paling tidak selama saya jadi Dirjennya," ujar Mar'ie tegas. Berkat sikap tegasnya itu, di masa kepemimpinan Mar'ie Muhammad lah pendapatan negara dari sektor pajak mencapai Rp19 triliun melampaui target Rp 9 triliun. Presiden Soeharto pun menunjuknya sebagai Menteri Keuangan di tahun 1993.
Sebagai Menteri Keuangan, Mar'ie Muhammad menolak dana taktis dan anggaran perjalanan dinas yang dinilai terlalu besar. Berbeda dengan para pejabat kala itu yang dikenal ABS alias 'Asal Bapak Senang', Mar'ie Muhammad berani menolak perintah Soeharto untuk membiayai program pemerintah membeli 39 kapal perang bekas dari Jerman Timur. Alasannya, kapal-kapal itu dinilai terlalu mahal. Namun, akhirnya Mar'ie Muhammad menyetujui anggaran US$ 319 juta dari total USD 1,1 miliar yang diminta.
Sebagai pejabat tertinggi di lingkungan Kementerian Keuangan yang basah, Mar'ie Muhammad justru menggunakan mobil Volvo butut sebagai kendaraan dinasnya. Mobil itu berjejer di parkiran kantor Kementerian Keuangan di antara mobil-mobil pejabat eselon di bawahnya yang lebih mahal dan mewah. Mungkin lantaran risih akhirnya keesokan harinya mereka mengganti kendaraan dinasnya dengan yang lebih sederhana.
Setelah tak lagi menjabat sebagai menteri, Mar'ie Muhammad menjadi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Ketua Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI), Ketua Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), dan komisaris utama PT Bank Syariah Mega Indonesia.
BACA JUGA:
- George Junus Aditjondro, Penulis Buku Membongkar Gurita Cikeas Meninggal
- Djair Warni, Pencipta Komik Jaka Sembung Meninggal Dunia
- Berita Rhoma Irama Meninggal Hoax
- Innalillahi, Putri Komeng Meninggal Dunia
- Kenangan Tak Terlupakan Anak Pertama Tukul Arwana dengan Sang Ibu
Bagikan
Berita Terkait
NasDem Dukung Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ini Alasanya
KontraS Kritik Usulan Gelar Pahlawan untuk Soeharto, tak Sesuai Semangat Reformasi
Pengamat Sebut Usulan Pemberian Gelar Pahlawan Terhadap Soeharto Misi Sistematis Elite Dekat Prabowo
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Presiden RI ke-2 Soeharto Diusulkan Dapat Gelar Pahlwan, MPR: Harusnya Tidak Lagi Menimbulkan Problem
Amnesty International Indonesia Desak Pemerintah Cabut Nama Soeharto dari Daftar Calon Pahlawan Nasional
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
40 Nama Calon Pahlawan Nasional Resmi Diajukan, Ada Marsinah, Ali Sadikin, Hingga Soeharto
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Calon Praja IPDN Meninggal Setelah Pingsan Saat Ikut Apel Malam