Lestarikan Sandiwara Sunda, Seniman Miss Tjitjih Hidup Prihatin

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 01 Maret 2016
Lestarikan Sandiwara Sunda,  Seniman Miss Tjitjih Hidup Prihatin

Suasana asrama seniman sandiwara sunda miss tjitjih (foto: Ardi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Budaya - Berada di belakang Gedung Kesenian Miss Tjitjih, Cempaka Baru, Jakarta, keadaan rumah tinggal pemain Sandiwara Sunda Miss Tjitjih nampak begitu sederhana. Dengan luas bangunan rumah 3x6 meter, menjadi sumpek ketika beberapa helai pakaian dijemur di depan pintu dan ujung lorong bangunan.

Selain menyajikan bangunan dan cat seadanya, penghuni juga disesakkan dengan tidak adanya lokasi bermain anak. Sehingga, banyak bocah kecil berlarian di lorong bangunan dua lantai itu. Meskipun berada dalam kondisi yang memprihatinkan, para pegiat seni itu tetap optimis menatap masa depan.

Adapun rumah tersebut merupakan pemberian Pemrov DKI Jakarta untuk para pemain sandiwara yang masih aktif dalam kegiatan Sandiwara Sunda Miss Tjitjih. Hadiah yang merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap laskar penjaga Kesenian Sunda.

"Rumah ini sudah ada sekitar tahun 90-an akhir," ucap Sambas atau yang lebih akrab disapa Aco (38), penghuni rumah tinggal sandiwara, Jalan Cempaka Baru Timur, Gang Kabel Pendek, Jakarta, Senin (1/3).

Rumah 20 pintu itu, jelas terasa sangat sempit. Pasalnya, dalam satu pintu dihuni oleh beberapa kepala keluarga (KK). Seperti yang dikatakan Aco, kekurangan tersebut merupakan kendala lain yang dihadapi oleh para pegiat seni Sandiwara Sunda Miss Tjitjih. "Rumah masih sangat kurang. Dalam satu atap saja bisa diisi 2-3 KK," kata Aco.

Meski demikian, Aco dan juga pegiat seni lainnya tetap mensyukuri ihwal demikian. Selain dapat tempat untuk berteduh, ilmu pengetahuan, keahlian, dan juga materi bisa mereka dapatkan dari kegiatan seninya. "Kami tidak dikenakan biaya sepeser pun. Alhamdulillah, dan sangat bersyukur. Meski tetap ada harapan agar rumah ditambah," ungkap dia.

Untuk mengatasi beludaknya penghuni, para pegiat juga menerapkan sebuah sistem yang baru kali ini mulai digalakkan, yakni prioritas tempat bagi para pegiat seni yang masih aktif. Karena seperti yang dijelaskan oleh Aco, ada juga beberapa yang tinggal di sana sudah tidak aktif lagi.

Dan seharusnya, mereka bisa memberikan rumah itu bagi yang masih aktif. "Hal itu yang baru akan kami galakkan. Di sini, selain menjunjung tinggi profesionalisme, tingkat kesadaran juga harus tinggi. Kalau sudah tidak aktif lagi, ya keluar. Mempersilakan yang masih aktif untuk tinggal di asrama," tegasnya. (Ard)

BACA JUGA:

  1. Pantai Sundak, Tempatnya Wisata Pantai dan Kuliner Laut
  2. Pepes Ayam Kemangi, Kuliner Sunda yang Bikin Ketagihan
  3. Nasi Tutug Oncom, Kuliner Sunda yang Jadi Favorit
  4. Nyanyikan Lagu Sunda, Isyana Deg-degan
  5. Sambut Natal, Gereja Pasundan Depok Kumpulkan Sampah
#Kebudayaan Indonesia #Seniman #Wisata Jawa Barat
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Lifestyle
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Galeri di Art Jakarta 2025 ini menarik perhatian pengunjung. Pameran seni itu sudah resmi ditutup pada Minggu (5/10) kemarin.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Fun
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Seni rupa dapat menjadi jembatan para seniman lokal dengan panggung seni internasional.
Wisnu Cipto - Jumat, 03 Oktober 2025
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Lifestyle
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
Art Jakarta 2025 menampilkan 75 galeri dari 16 negara. Nantinya, ada segmen unggulan di Art Jakarta 2025 yang tak boleh dilewatkan.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
Lifestyle
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Heineken menghadirkan pengalaman seru lewat Ahhhterwork. Pengalaman ini mengubah rasa lelah menjadi momen santai.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Indonesia
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Polemik royalti lagu kini masih ricuh. Pelaku usaha hingga seniman mendesak DPRD Solo untuk membubarkan LMKN.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Fun
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Indonesia
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 akan digelar pada 22-23 Agustus 2025. Seniman dari tujuh daerah akan ikut tampil.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Dunia
Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan
Di ‘Negeri Ginseng’ praktik tato oleh arti yang bukan dokter telah dilarang selama puluhan tahun, memicu perdebatan hukum.
Dwi Astarini - Selasa, 12 Agustus 2025
Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan
Indonesia
Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata
Simfoni delapan dekade ini mengajak kita merasakan dentuman semangat proklamasi dan keragaman budaya
Angga Yudha Pratama - Minggu, 10 Agustus 2025
Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata
Lifestyle
IdeaFest 2025 Usung Tema '(Cult)ivate The Culture', Dorong Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya
Dengan bekal budaya yang melimpah itu, tentu Indonesia bisa jadi negara berdaya lewat penguatan ekonomi kreatifnya.
Dwi Astarini - Kamis, 24 Juli 2025
IdeaFest 2025 Usung Tema '(Cult)ivate The Culture', Dorong Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya
Bagikan