KPAI: Sekolah Tidak Memiliki Mekanisme Pencegahan Bullying
Video Kekerasan yang dilakukan Siswi SMA . Video tersebut beredar luas di dunia maya. (Foto/Screenshoot)
MerahPutih, Peristiwa-Sekolah harus memiliki mekanisme pencegahan bullying. Tujuannya, agar kasus-kasus kekerasan di lingkungan pelajar sekolah tidak terus berulang.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang pendidikan Susanto mengatakan sekolah tidak memiliki mekanisme pencegahan bullying. Untuk membangun mekanisme pencegahan bullying ada empat hal yang harus dilakukan.
Pertama, meningkatkan kapasitas tenaga pendidik. "Sebab, pandangan guru tentang bullying tidak sama. Ada yang menganggap bullying masalah sepele. Dalam ini, faktor wawasan maupun tingkat pendidikan turut mempengaruhi," ujar Susanto ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu (19/9) malam.
Kedua, membangun mekanisme pengaduan. "Korban bullying umumnya takut melapor. Mereka takut kalau melapor akan semakin di-bully pelaku. Pihak sekolah bisa membuat semacam kotak pengaduan sehingga korban bisa melapor tanpa ketahuan pelaku," imbuhnya.
Ketiga, membangun kesadaran siswa tentang pencegahan bullying. "Pencegahan lebih penting dibandingkan penanganan akibat bullying," tegas Susanto.
Keempat, Kemendikbud melakukan monitoring ke sekolah-sekolah. "Kemendikbud atau Dinas Pendidikan membangun sistem sekolah tanpa bullying," ucap Susanto.
Menurutnya, pencegahan lebih penting dalam penanganan kasus kekerasan fisik di lingkungan pelajar sedangkan penegakan hukum merupakan alternatif terakhir.
Seperti diketahui, sebuah video kekerasan yang dilakukan siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) kembali beredar di jejaring sosial. Dalam video berdurasi 4 menit 3 detik terlihat jelas seorang siswi SMA begitu agresif memukul, menendang dan menghajar siswi lainnya.
Video kekerasan tersebut pertama kali diunggah oleh akun FACEBOOK
Jogja Update. Akun tersebut mengaku sengaja mengunggah video kekerasan dengan maksud agar pihak berwajib segera meringkus dan menindak para pelakunya.
Dalam video tersebut nampak seorang siswi terlihat begitu semangat dan agresif melakukan tindakan kekerasan kepada siswi lain. Pelaku kekerasan bukan hanya menghujat saja, melainkan juga melayangkan pukulan dan tendangan bertubi-tubi kepada siswi nahas.
Hingga kini belum diketahui di mana lokasi video kekerasan tersebut dibuat. Meski demikian sejumlah netizen mengungkapkan kegeraman mereka kepada siswi SMA yang menganiaya rekannya. (Luh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan
Berkaca dari Kasus Ledakan di SMA 72, Pramono Harap Tak Ada Lagi Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Alami Bullying dan Terpengaruh Konten Kekerasan
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban
Nyawa Angga Melayang Buntut Bullying Ganas di Grobogan, Polisi Diminta Profesional dan Transparan
Seorang Siswa SMPN 1 Geyer Grobogan Meninggal Akibat Perundunga, 10 Guru Diperiksa Polisi
Siswa SMPN I Geyer Grobogan Meninggal Diduga Karena Perundungan, Kepala Sekolah Harus Tanggung Jawab
Korban Kekerasan Seksual Anak Minta Elon Musk Hapus Tautan ke Gambarnya, Pihak Penjual Terdeteksi Berlokasi di Jakarta