Kisah Penjaga Makam Keramat Puluhan Tahun di Kebun Raya Bogor


Abdul Rohman sudah puluhan tahun jadi penjaga makam keramat di Istana Bogor (Foto: MP/Noer Ardiansyah)
MerahPutih Budaya - Menjadi penjaga makam keramat selama puluhan tahun, tentunya bukan waktu sebentar bagi seorang Abdul Rohman. Terhitung sejak tahun 1993, ia sudah mulai mengabdikan diri untuk menjaga Makam Ratu Galuh di Kebun Raya Bogor.
Dalam rentang waktu yang cukup panjang itu, Abdul Rohman pun tidak menyangka kehidupannya selalu tercukupi. Bahkan, ia mengatakan selama 23 tahun menjaga makam leluhur, dirinya tidak pernah bekerja di tempat mana pun.
"Saya tidak kerja. Setiap hari hanya di makam ini. Tapi alhamdulillah, kebutuhan saya dan keluarga selalu tercukupi. Istri dan anak tidak pernah teriak kelaparan," ucap Abdul Rohman di Kompleks Makam Ratu Galuh Pakuan Prabu Siliwangi, Kamis (3/3).
Komplek Makam Keramat yang jadi tempat wisata budaya di Istana Bogor (Foto: MP/Noer Ardiansyah)
Meski tidak pernah bekerja, Abdul Rohman pun sempat beberapa kali mencoba peruntungan dalam dunia peternakan hewan kurban. Alhasil bukan untung yang didapat. Segala modal yang ia miliki untuk beternak kambing, menuai kegagalan yang lumayan besar.
"Saya pernah mau jualan kambing. Dari total sepuluh kambing yang saya beli, sebagian besar mati. Dari modal puluhan juta, uang yang balik hanya Rp700.000. Hi hi hi," ucapnya yang kemudian diiringi dengan sebuah senyuman.
Adapun dari sisa uang tersebut, tambah Abdul Rohman, kemudian diberikan semuanya kepada orang yang tidak mampu. "Semua saya tabung saja untuk di akhirat. Agar usaha saya tidak sia-sia," tambahnya.
Makam Keramat di Istana Bogor (Foto: MP/Noer Ardiansyah)
Selain beternak, Abdul Rohman juga pernah mencoba bercocok tanam, yang lagi-lagi tidak ia rasakan hasilnya. Apa yang ia miliki, semuanya diberikan kepada orang yang lebih berhak. "Sama. Hasil alam itu, saya bagikan kepada tetangga. Anak saya pernah menegur dalam hal ini. Namun, saya jelaskan hakikat daripada bersedekah. Alhamdulillah, sekarang mereka sudah mulai mengerti," tutupnya. (ard)
BACA JUGA:
- Ini Acara Seni Terdekat di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja
- Padepokan Seni Bagong Kumpulkan Seniman Se-Indonesia melalui Talirasa Nusantara
- Padepokan Seni Bagong Kussudiardja Kembali Adakan Beasiswa Seniman
- Taman Ismail Marzuki Dulu Kebun Binatang Kini Padepokan Seniman
- Tarik Wisatawan, Yogyakarta Kembangkan Desa Budaya
Bagikan
Berita Terkait
Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah

Penumpang Transjabodetabek Bogor-Blok M Tidak Bisa Turun Naik di Terminal Baranangsiang

Legislator Samakan Mental Satpol PP Bogor dengan Preman, Geram Gerobak Pedagang Dihancurkan

Akibat Gempa Bogor, Belasan Rumah Alami Kerusakan

10 Fakta Gempa Bogor: Dipicu Sesar Citarik dan Disertai Suara Dentuman

Bogor Diguncang Gempa, Kamis (10/4) Malam, Dipicu Retakan di Kerak Bumi

Erdogan Dijadwalkan Datang 11.00 WIB, Prabowo Sudah Siap-Siap di Istana Bogor Sejak Jam 9

Bogor Pagi Contraflow karena Rombongan Erdogan, Siang Suryakencana Ditutup Ada Cap Go Meh

5 Titik Pengalihan Lalin Selama Kunjungan Presiden Turkiye Erdogan di Bogor

Polisi Jelaskan Detik-detik Pembunuhan Satpam oleh Anak Majikan di Bogor
