Kinerja Semester I Baik, PHE ONJW Optimis Capai Target


Gedung Pertamina (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
Merahputih Bisnis - PT.Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONJW) berhasil mempertahankan tingkat produksi minyak dan gas bumi pada Semester I tahun ini. Bahkan pasalnya, hingga Juni 2015 kemarin, PHE ONJW berhasil mencapai rata-rata produksi harian sebesar 40.400 barel minyak per hari (BOPD). Sedangkan, produksi gas bumi OHE ONJW mencapai 174 MMSCFD. Produksi Minyak dan Gas Bumi PHE ONJW disalurkan selurujnya untuk kebutuhan strategis nasional seperti BBM, Pembangkit Listrik dan bahan baku pembuat pupuk.
President PHE ONJW, Jonly Sinulingga mengatakan, meskipun kondisi harga minyak dunia (Midun) terus mengalami penurunan secara signifikan. Namun, PHE tetap berkomitmen untuk mengejar target yang telah di tentukan. Dimana, SKK Migas menetapkan target produksi minyak PJE ONJW sebesar 40.000 BOPD dan Gas Bumi 175 MMSCFD.
"Belum stabilnya harga minyak dunia memang membuat banyak perusahaan migas termasuk PHE ONJW untuk menyesuaikan aktivitas operasi dan produksi. Namun, dengan tekad adn semangat yang kuat demi menjaga ketahanan energi nasional, seluruh pekerja PHE ONJW siap mencapai tarhey produksi yang telah ditetapkan oleh pemerintah," tuturnya, di Jakarta, Rabu, (8/7).
Untuk diketahui, sebelumnya PHE ONJW pernah mensukseskan proyek pengembangan lapangan UL dan GG yang telah beroperasi tahun 2014 lalu dan menyumbangkan tambahan produksi cukup signifikan. Begitupun di tahun 2015 ini.
"Untuk ditahun 2015 kami telah sukses melakuka dua proyek yang sangat krusial yaitu, Reaktivasi Lapangan Zulu dan proyek pemasangan Gas Lift Compressor di Lapangan KL," katanya.
Sebagai informasi, reaktivasi Zulu telah berhasil dilakukan pada 31 Mei 2015 lalu dan diharokan mampu menyimbanh tambahan produksi minyak sekitat 500 BOPD. Sedangkan untuk proyek pemasangan Gas Lift Compressor telah selesai pada 14 Juni 2015 lalu. Proyek ini dilakukan guma menjamin kelangsungan produksi dan efektivitas produksi gas dari lapangam KL yang mampu menyumbang produksi sekitar 4.000 BOPD dan 32-38 MMSCFD.
"Kedua proyek ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pencapaian target produksi migas tahun ini dan tahun-tahun mendatang," tandasnya.(rfd)
Baca Juga:
Kewajiban Pakai Rupiah, BI: Perusahaan Tambang dan Migas Tidak akan Gulung Tikar
SKK Migas Desak Kebijakan Penerapan Rupiah dalam Ekspor-Impor Ditinjau Ulang
Harga Minyak Dunia Merosot, Pemerintah Menaikkan Harga BBM
Bagikan
Berita Terkait
Ingin Fokus Bisnis Migas, Pertamina Bakal Gabungkan Pelita Air ke Garuda Indonesia

Alasan Pertamina Kaji Penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia

BBM di SPBU Merek Asing Langka, Pertamina Bantah Lakukan Monopoli

DPR Soroti Ketergantungan Impor Minyak dan Pangan, Pemerintah Diminta Segera Panggil Produsen untuk Pastikan Komitmen Ketersediaan dan Harga yang Terjangkau

KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Kebakaran di Blora Sebabkan Korban Tewas, Kementerian ESDM sebut Banyak Sumur Minyak yang Abai Keselamatan

Sumur Miyak Rakyat Terbakar di Blora, Korban Tewas Bertambah Menjadi 2 Orang

Sumur Minyak Rakyat di Blora Terbakar, Lakukan Pengeboran Ilegal

Gas Elpiji 3 Kg di Sragen Kembali Langka, Pertamina Tambah Pasokan 112 Persen

Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina, KPK Periksa GM Finance Anak Usaha Telkom
