Kewajiban Pakai Rupiah, BI: Perusahaan Tambang dan Migas Tidak akan Gulung Tikar


Petugas bank menghitung uang pecahan dolar Amerika di Jakarta, Selasa (10/6). (Foto Antara/Puspa Perwitasari)
MerahPutih, Keuangan-Bank Indonesia (BI) mengklaim kebijakan wajib menggunakan rupiah untuk transaksi di dalam negeri tidak akan membuat para pengusaha di sektor hulu migas dan pertambangan gulung tikar.
"Selama ini banyak yang menggunakan mata uang asing. Sehingga yang tidak punya sumber penerimaan dolar pun kemudian harus membayarnya dalam bentuk valuta asing. Nah, justru itu yang membebani," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (1/7).
Dia mengatakan, selama ini perusahaan-perusahaan besar yang mendapatkan utang dari luar negeri (LN) kemudian membuat produknya di dalam negeri dan menjualnya dalam mata uang dolar Amerika. Sehingga ini membebani Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Dengan kewajiban memakai rupiah dalam transaksi bagi para pengusaha yang besar akan membawa dampak positif bagi para pelaku UMKM. Selama ini UMKM tidak mempunyai akses keluar negeri sehingga mereka akan terbebani," katanya.
Sebagai informasi, sebelumnya para Asosiasi Pengusaha Batu bara Indonesia (APBI) meminta Pemerintah mempertimbangkan kembali penerapan rupiah terhadap ekspor Impor. Karena, Peraturan BI Nomor 17/3/pbi/2015 dianggap hanya akan mematikan usaha di sektor hulu pertambangan dan migas. (rfd)
Baca Juga:
Wajib Transaksi Pakai Rupiah Mulai Berlaku Hari Ini
Kewajiban Penggunaan Rupiah Matikan Usaha Hulu Sektor Pertambangan
SKK Migas Desak Kebijakan Penerapan Rupiah dalam Ekspor-Impor Ditinjau Ulang
Bagikan
Berita Terkait
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo

Pedagang Tolak Transaksi Uang Logam Rp 100 dan Rp 200 Bisa Dipidana, BI Sebut Hukumannya 1 Tahun Bui

Kebijakan Bank Sentral AS Bikin Rupiah Melemah, Tarif Trump Bakal Dorong Inflasi

Rupiah Melemah Imbas Penerapan Tarif Produk Indonesia 32 Persen Oleh Trump

Rupiah Menguat Didukung Sentimen Gencatan Senjata Israel dan Iran, Tapi Bakal Sulit di Bawah Rp 16.200 Per Dolar Amerika

Panasnya Konflik Iran-Israel Ancam Kantong Rakyat Indonesia, Rupiah Bisa Babak Belur?

Pelemahan Rupiah Ditahan Keputusan BI Pertahankan Suku Bunga

Sri Mulyani Akui Rupiah Terkena Imbas Kebijakan Tarif Trump, Fundamental Diklaim Kuat
