Khoirul Muna Sindir Pejabat lewat Doa di Sidang Tahunan MPR
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama para pimpinan tinggi lembaga negara berfoto bersama saat tiba untuk menhgadiri Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2015. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
MerahPutih Nasional - Politikus asal Nasdem, KH Khoirul Muna, menutup Sidang Tahunan MPR 2015 kemarin, Jumat (14/8) dengan doa. Melalui doa tersebut, Khoirul Muna menyindir para pejabat yang hadir dalam sidang MPR tersebut.
Publik menilai doa tersebut sangat menyentuh dan "menyentil" pejabat negara dan kaum politisi. Dalam doanya, Khoirul Muna tampak sedang mewakili rakyat Indonesia saat itu.
"Di hari-hari ini kami menghadapi ujian yang berat. Dari mulai cuaca yang tak bersahabat, kekeringan dimana-mana, harga kebutuhan pokok yang melangit, ekonomi yang belum pulih, hingga penegakan hukum yang mencederai rasa keadilan rakyat. Sungguh pun begitu, segelintir pejabat masih acuh tak acuh, tak peduli kesengsaraan rakyat, sehingga rakyat berang, jengkel, galau, karena mereka tak memberikan suri tauladan," tutur Khairul dalam video yang diunggah MetroTV di Youtube.
Selain itu, Khoirul juga menyindir para pejabat yang dinilai hanya memberikan janji palsu kepada rakyat.
"Bebaskan kami dari berita bohong, janji-janji palsu, dan harapan-harapan kosong, karena sesungguhnya tidaklah elok, mereka memanipulasi dan menipu rakyat yang menderita, sengsara dan hampir berputus asa.
"Sudah lama rakyat kami bersabar, meskipun mereka miskin harta, tapi kaya jiwa. Sehingga mampu memaafkan yang menyengsarakan mereka," lanjut Khoirul lagi.
Namun ketika Khoirul sedang berdoa, para pejabat negara maupun anggota dewan justru terlihat tersenyum dan tertawa geli, termasuk Ketua MPR Zulkifli Hasan.
BACA JUGA:
Antusias Netizen Peringati Hari Pramuka
Jadi Menko Maritim, Rizal Ramli Dijebak Sekaligus Diledek?
Amerika Lecehkan Indonesia Melalui Kartun
Reshuffle Kabinet Jokowi Belum Tuntaskan Masalah
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
DPR Tegaskan Literasi Keuangan yang Rendah Bikin Rakyat Jadi 'Mangsa Empuk' Rentenir dan Pinjaman Jahat
Alasan Komisi X DPR Ngotot Pakai Metode Kodifikasi untuk Satukan Aturan Pendidikan Nasional, Omnibus Law Dicampakkan?
NasDem Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh Minta Rakyat Terima Konsekuensi Pro dan Kontra dengan Lapang Dada
DPR Singgung Bahaya Edukasi Minim Tentang Konten Media Sosial
Sarifuddin Sudding Sebut Kasus Korupsi Sengaja Diulur-ulur untuk Dijadikan 'ATM Berjalan', RKUHAP Wajib Batasi Waktu Penyidikan
Aksi Demo Buruh KASBI Tuntut Sahkan UU Ketenagakerjaan Pro Buruh di Gedung DPR
Paripurna DPR Bakal Umumkan 'Comeback' Uya Kuya dan Adies Kadir, Ahmad Sahroni Cs Minggir Dulu
DPR Ingatkan BPKH Jangan Jadikan Uang Umat untuk Proyek Infrastruktur yang Tak Ada Urusannya dengan Ka'bah
Kebijakan Masa Tunggu Haji 26 Tahun Ciptakan Ketidakadilan Baru yang Rugikan Ribuan Calon Haji, Prioritaskan Jemaah Lansia Agar Tidak Tunggu Sampai Tutup Usia
Gerindra Soroti Pasal Krusial RUU PKH, Jangan Sampai Dana Miliaran Rupiah Jadi Bancakan Investasi Gelap