KGPAA Anglingkusumo Tolak KBPH Suryodilogo sebagai Paku Alam X


Keraton Yogyakarta (Foto: Twitter/@DolanDiJogja)
MerahPutih Peristiwa - Meski prosesi pengangkatan atau jumenengan bakal dilaksanakan besok, Kamis (7/1), internal Kadipaten Paku Alam masih bersitegang. Pengangkatan Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (KBPH) Suryodilogo sebagai Paku Alam (PA) X mendapat protes keras dari pihak Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Anglingkusumo. Pihak Anglingkusumo menyatakan akan mengambil langkah hukum untuk menggugat pengangkatan tersebut.
"Kami akan mengambil langkah hukum. Secara tegas kami menolaknya, tapi kami tetap mempersilakan bila ada keluarga yang akan menghadiri jumenengan. Tapi itu bukan dukungan," kata KPH Wiroyudho saat konferensi pers menyikapi jumenengan, di Jalan Magelang, Kota Yogyakarta, Rabu (6/1).
Berdasarkan pengakuan Wiroyudho, alasan penolakan karena pengangkatan tersebut tidak menyertakan pihak KGPAA Anglingkusumo. Selain itu, masalah pertanahan yang menjadi kawasan Bandara Kulonprogo juga menjadi alasan lain. Penjualan tanah tersebut dinilai tidak menjunjung trah keluarga.
"Kami tidak akan mengganggu jumenengan. Kami masih menjunjung slogan Jogja Berhati Nyaman," imbuh Wiroyudho.
Di sisi lain, pihak Keraton Yogyakarta mendukung penuh pengangkatan tersebut. Sebagai dukungan, pihak keraton memberi pinjaman kuda kereta. Hal ini ditegaskan Penghageng Tepas Dwarapura Kraton Yogyakarta Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Jatiningrat. Ia bahkan menambahkan, keberadaan Paku Alam X nantinya berkedudukan sebagai Nganemi Putra Mahkota Keraton Yogyakarta. (fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
