Ketersediaan Uang Tunai Selama Ramadan dan Lebaran Naik Lima Persen


Direktur Eksekutif Departemen Keuangan Intern Bank Indonesia (BI) Mubarakah (kedua kanan) dan Direktur Departemen Komunikas Peter Jacobs (kanan) di Gedung BI, Jakarta, Senin (25/5). (Foto: Antara)
MerahPutih Keuangan - Juru Bicara Bank Indonesia (BI) Peter Jacobs mengatakan bahwa BI telah menyiapkan uang tunai sekira Rp119-Rp125 triliun selama bulan Ramadan hingga Lebaran. Ketersediaan dana ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Ramadan dan Lebaran yang diprediksi bakal meningkat. Peter menjelaskan, faktor melonjaknya kebutuhan masyarakat di antaranya transaksi ekonomi dan terkait tunjangan hari raya (THR).
"Kita sudah hitung dari puasa hingga lebaran sekitar Rp119-125 triliun," tuturnya kepada Merahputih.com, Jakarta, Selasa (23/6).
Ketersediaan uang tunai tahun ini meningkat sekira 5 persen dari tahun lalu. Tahun lalu BI menyediakan uang tunai sekira Rp118,5 triliun. Kebutuhan tahun lalu juga mengalami kenaikan 14,9 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya, 2013, sebesar Rp103,2 triliun.
Dia mengatakan, ketersediaan uang tersebut terdiri dari macam-macam segala bentuk uang baik dari logam, hingga kertas. Namun, dirinya tidak memerinci berapa ketersediaan dari kedua jenis tersebut. Sementara itu, ketersediaan uang itu berasala dari macam-macam ada yang memang sengaja di cetak baru dan ada juga yang memang berputar dari masyarakat. (rfd)
Baca Juga:
Bank Indonesia Pertahankan BI Rate 7,5%
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya

Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan

BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah

Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS

Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat

Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga
