Kepala Staf TNI AL: Tidak Ada Kapal Ya Mimpi Saja
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi (kedua kanan) mengamati pergerakan kapal di Koarmatim, Surabaya, Jawa TImur, Senin (7/12). ( ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
MerahPutih Peristiwa - Pada era kolonial Belanda, banyak dari masyarakat Indonesia mulai meninggalkan profesi sebagai nelayan dan mulai beralih ke sektor perkebunan. Saat ini, pemerintah ingin mengembalikan kembali sektor maritim mengingat Indonesia adalah negara kepulauan.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi menjelaskan, instrumen yang dipakai untuk mengembangkan kemaritiman Indonesia tetap sama yakni kapal. Jadi, pemerintah ingin menjadi negara kapal, untuk itu Indonesia ingin mengembangkan 70 persen luas negara ini yang merupakan perairan dan itu harus diwujudkan oleh pemerintah.
"Tidak ada kapal ya mimpi saja, pemerintah seharusnya bisa mengembangkan 70 persen luas wilayah kita di sektor laut kan. Untuk menghidupkan kembali aktivitas perairan, kita harus perbanyak kapal,"ujar Ade saat ditemui di Kanto Kamar Dagang Indonesia, Jakarta, Selasa (22/12).
Ade menambahkan, pemerintah tengah mengembangkan konsep tol laut dan ini sangat luar biasa. Selain itu, kalau ini bisa terealisasi maka akan membawa manfaat dan keuntungan bagi Indonesia. Tentunya, pada tahun mendatang ketersediaan kapal perlu diperbanyak lagi.
"Laut merupakan area penyeberangan tanpa hambatan. Laut juga sebagai media di mana mereka bisa membawa bawang dengan jumlah yang besar. Untuk mendukung tol laut, pemerintah juga harus memastikan ketersedian kapal," ungkapnya.
Menurut Ade, ketika dirinya bertugas di Selat Malaka, banyak melihat kapal-kapal Singapura melintas di perairan di Indonesia, sedangkan kapal Indonesia malah tidak nampak sama sekali. Artinya, aktivitas penangkapan ikan malah dari Singapura, sedangkan aktivitas aktif kapal Indonesia sangat jarang. Namun, di bawah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kapal-kapal asing itu sudah tidak banyak kapal-kapal asing yang bebas menangkap ikan di perairan Indonesia.
"Kita muter-muter jaga, tapi kan sepi. Kadang-kadang sedih juga, yang dilihat lagi-lagi kapal-kapal Singapura yang menyebrangi Selat Malaka. Sekarang ini berbeda jauh, karena ketegasan Bu Menteri mereka sudah tidak berani sembarang menangkap ikan di perairan Indonesia. Saya sangat mendukung sekali kebijakan Ibu Susi yang tegas menembak kapal asing yang dengan sengaja menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia," tegasnya.
Ade berharap, potensi laut Indonesia bisa dimanfaatkan dengan dibangunkan banyak kapal di Indonesia dan TNI AL siap menjaga seluruh aktivitas.
"Saya berharap ke depannya nelayan Indonesia dapat bebas melaut di perairan kita, dan pemerintah dapat merealisasikan pembuatan kapal agar industri perikanan dan kelautan ekonomi Indonesia tumbuh subur, dan kami siap mengawal setiap jengkal perairan maritim Indonesia," tandasnya. (abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Penculikan Berkedok Jual Beli Mobil di Pondok Aren, POM TNI-AL Proses Hukum Pecatan Tentara yang diduga Terlibat
Kasasi MA Gugurkan Vonis Seumur Hidup 2 Eks TNI AL Pembunuh Bos Rental
DPR Ingatkan Pentingnya AI dan Cyber Defense untuk Fungsi Pertahanan Modern di Tubuh TNI
Komisi I DPR Siap Kawal OMSP TNI di UU Baru, Tolak Dwifungsi dan Fokus Tugas Siber
TNI Diperbantukan Kawal MBG, DPR Ungkap Pentingnya Kolaborasi Alat Negara dalam Mendeteksi Masalah dan Antisipasi Keracunan
Selain Perkuat Maritim Indonesia, Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Juga Punya Dukung OMSP untuk Bawa Logistik
Prabowo Dorong Meritokrasi di TNI: Kualitas Kalahkan Senioritas, Perwira Junior Berprestasi Berpeluang Pimpin Jabatan Strategis
Jangan Sampai Terjebak Macet! Dishub DKI Siapkan Skema Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Monas Saat HUT TNI
Daftar Puluhan Kereta Jarak Jauh yang Akan Berhenti Luar Biasa di Stasiun Jatinegara Buntut HUT TNI
Mata Prajurit Diminta Beri Tatapan Tajam ke Prabowo Saat HUT TNI