Kemacetan Parah di Tol "Brexit" Menarik Perhatian Media Asing


ilustrasi kemacetan di jalan tol (foto Antara)
MerahPutih Nasional - Kemacetan parah di pintu tol Brebes atau "Brexit" yang memakan korban 15 orang meninggal menarik perhatian media Inggris, Daily Mail. Surat kabar terbesar kedua di Inggris dengan oplah harian 1,5 juta tersebut menulis jalan tol "Brexit" seperti jalan ke neraka, namun sesungguhnya menuju Brebes, Indonesia.
Daily Mail mengutip media lokal dan pernyataan pihak Kementerian Kesehatan yang menyebut belasan orang meninggal akibat kepanasan dan kemacetan berjam-jam dalam mudik Lebaran di jalan tol Brebes, Jawa Tengah.
Achmad Yurianto, Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, menyatakan kepada media lokal kelelahan dan dehidrasi dapat menjadi penyebab kematian para pemudik, khususnya anak-anak dan orang tua.
"Tambahan lagi kabin mobil kecil, jendela tertutup rapat, penggunaan AC berlebihan, oksigen rendah dan meningkatnya CO2," katanya. Media lokal itu menulis korban meninggal akibat kemacetan parah selama berjam-jam.
Namun, Yuri (panggilan Achmad Yurianto) membantah pernyataan ada korban meninggal akibat kemacetan dalam mudik Lebaran di Brebes.
Menurutnya, korban-korban tersebut merupakan hasil akumulasi selama tiga hari. Di samping itu, korban meninggal juga bukan disebabkan karena kemacetan tetapi banyak faktor lain.
"Kejadian tersebut terjadi dalam 3 hari sejak tanggal 3 hingga 5 Juli, di berbagai tempat, dengan berbagai faktor risiko. Bukan karena macet dalam 1 hari dan 1 tempat yang sama seperti diberitakan sejumlah media," ujar Yuri melalui keterangan pers yang diterima media, Kamis (7/7).
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan tidak percaya kemacaten parah di ruas jalan tol Cikopo-Brebes jadi penyebab meninggalnya sejumlah pemudik. Menhub menilai penyebab pemudik meninggal bisa jadi karena penyakit bawaan yang diderita yang bersangkutan.
"Saya baru dengar kemacetan menyebabkan kematian baru kali ini. Heran juga saya. Kalau kecelakaan menimbulkan kematian, iya. Kecelakaan transportasi itu, kalau terserempet mobil meninggal ada. Jatuh dari bus meninggal ada, kan kecelakaan. Tapi kalau macet sampai menimbulkan orang meninggal saya kira enggak ada," kata Menteri Jonan saat meninjau Bandara Halim Perdana Kusuma, Rabu (6/7) lalu.
Sementara itu Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono menolak kabar ada pemudik yang meninggal dunia karena kemacetan panjang yang terjadi di Brebes saat arus mudik Lebaran.
"Harus ada rekam medisnya, pemeriksaan tubuh luar maupun dalam," kata Condro. Ia mempersilakan media mengkonfirmasi kepada yang membuat pernyataan tersebut.
BACA JUGA:
- Menteri Jonan Bantah Kemacetan Parah di Tol Jadi Penyebab Pemudik Meninggal
- Ini Lokasi Pendaftaran Mudik Gratis Kemenhub dengan Bus
- Tips Mudik Aman ala Kemenhub
- Wahana Honda Dirikan Bale Santai Honda untuk Pemudik
- 16 Ribu Tukang Jamu Mudik Gratis
Bagikan
Berita Terkait
Bintaro Sektor 9 Jadi Magnet Wisata di Akhir Pekan, Gerbang Tol Macet dan Mal Ramai Pengunjung

Pemprov DKI Jakarta Pastikan Tak Semua Trotoar di TB Simatupang Dialihfungsikan

Atasi Macet Horor di TB Simatupang, Pemprov DKI Buka Wacana Alih Fungsi Trotoar dan Pembangunan Jalan Layang

Macet Horor di TB Simatupang, Pramono Minta Proyek Diselesaikan Sebulan Lebih Cepat

Titik Konstruksi Pemasangan Pipa Air Minum Perpipaan Yang Bikin Jakarta Macet, PAM Jaya Minta Maaf

Usaha Urai Kemacetan di Jalan TB Simatupang Jakarta Selatan, Google dan Platform Navigasi Diminta Bantuan

Kelakar Pramono tentang Jakarta Peringkat 5 Termacet di Indonesia: Surveinya Mungkin Dilakukan Hari Rabu

Amunisi Pramono Atasi Masalah Klasik Banjir dan Macet Jakarta

Jakarta Makin Macet, DPRD Ingatkan Pentingnya Koordinasi Pemprov DKI dengan Pemerintah Pusat

Jakarta Lumpuh Diterjang Kemacetan Horor, Kunjungan Kenegaraan Emmanuel Macron dan Arus Mudik Libur Panjang Jadi Biang Kerok
