Kedaulatan Pangan Masih Jauh dari Cita-Cita


Petani membajak lahan pertanian yang akan ditanami padi di persawahan kawasan Winongo, Kota Madiun, Jatim, Selasa (17/11). (Foto Antara/Fikri Yusuf)
MerahPutih Bisnis - Cita-cita Indonesia untuk mencapai kedaulatan pangan masih jauh. Petani di Indonesia belum memiliki kebebasan memilih sarana produksi dan komoditas yang akan ditanam.
Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu mengatakan, selama ini produksi petani di dalam negeri masih sangat ditentukan oleh subsidi pemerintah.
"Padahal kedaulatan pangan akan terwujud jika pemerintah memberikan kebebasan tanam bagi petani," katanya dalam diskusi publik bertema "Kedaulatan Pangan dalam Perspektif Politik Ekonomi Indonesia," yang digelar di Jakarta Pusat, Senin (28/12).
Di sisi lain, pemerintah belum memiliki kekuatan, lembaga, dan regulasi pangan yang diatur di dalam negeri. Selama ini, aspek tersebut masih diatur oleh swasta.
"Padahal itu adalah aspek terpenting yang harus diatur oleh pemerintah agar bisa mencapai kedaulatan pangan," ujar Wahyu.
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu meluruskan kekeliruan di masyarakat dalam memaknai kedaulatan pangan. Dikatakan Wahyu, kedaulatan pangan bukan berarti tidak impor sama sekali. "Tidak impor hanyalah salah satu dari aspek kedaulatan pangan," pungkasnya.
Sementara itu Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang menyampaikan Indonesia masih kesulitan mencapai kedaulatan pangan karena tidak ada solusi penyimpanan bahan pangan. Menurutnya, sebenarnya sudah ada teknologi untuk menyimpan bahan pangan, bahkan penemunya orang Indonesia. Akan tetapi, teknologi tersebut belum bisa diterapkan di Indonesia.
"Andai saja kita bisa memanfaatkan teknologi itu, cita-cita ketahanan pangan pasti bisa terwujud. Bahkan kalau perlu petaninya juga dibekali ilmu pengetahuan teknologi. Supaya kita bisa dapatkan hasil produksi yang baik, dan petani kita pun penghasilannya bisa bertambah," katanya. (rfd)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Bulog Jadi Pemasok Beras Premium Buat MBG

Standar Kualitas Bantuan Pangan Diperketat, Bapanas Wajibkan Bulog Lakukan 'Treatment' Stok Lama di Gudang

Bulog Gunakan Kemasan Seragam pada Beras SPHP Sebagai Kunci Utama Memastikan Pasokan Merata dan Terjangkau

Mudahkan Pengawasan, Kemasan Beras SPHP Hanya Satu Warna dan Desain

Hari Tani Nasional 24 September: Ketahui Sejarah, Makna, hingga Ironinya di 2025

400 Ribu Ton Beras SPHP Sudah Disalurkan Buat Kendalikan Harga, Koperasi Merah Putih Dapat Jatah

300 Ribu Ton Beras SPHP Sudah Terdistribusi, Pemerintah Terapkan 5 Strategi Buat Mempercepat

Beras Premium Langka di Toko Ritel, Bulog Solo Pastikan Stok Masih Aman

10 Ribu Beras Buat Dikirim ke Palestina Sudah Siap Dikirim, Pakai Stok Hasil Pembelian Dari Petani

Bulog Jamin Kualitas Beras Bantuan 10 Ribu Ton ke Palestina Tak Akan Jatuhkan Nama Baik Bangsa
