Kasus RS Sumber Waras Bakal Seret Ahok ke KPK

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 24 November 2015
Kasus RS Sumber Waras Bakal Seret Ahok ke KPK

Suasana RS Sumber Waras di Grogol, Jakarta Barat. Kasus RS Sumber Waras bakal seret Ahok diperiksa KPK (Foto: MerahPutih/Fadhli)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Megapolitan - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Muhammad Sanusi mengapresiasi rampungnya pemeriksaan laporan keuangan terhadap Pemprov DKI yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan BPK. Rencananya BPK pada tanggal 26 November medatang, akan menyerahkan temuan hasil audit keuangan Pemprov DKI kepada Komisi Pemberantasan Korupsi KPK terkait hasil audit RS Sumber Waras, dimana BPK mengindikasikan adanya kerugian negara sebesar Rp191 miliar.

Karenanya Sanusi menyarankan agar Gubernur DKI Jakarta tidak usah panik sehingga, berbuat irrasional yang akan membuatnya malu dan harus meminta maaf. Hal tersebut diungkapkan Sanusi usai acara diskusi tentang banjir di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (24/11).

"BPK lembaga Negara diatur undang-undang, jadi auditor negara, tidak pantas diintervensi siapapun, tidak perlu panik tidak perlu ada yg gusar, karena BPK tidak pernah menyebutkan nama orang, tidak pernah menyebutkan nama tersangka, BPK hanya bilang ada kesalahan administrasi menimbulkan kerugian negara, jadi gak perlu panik, akhirnya klo panik terbuktikan ada kesalahan jadi minta maaf ke BPK," ujar Sanusi.

Menurut Sanusi, tindakan Ahok yang memusuhi BPK, tidak lantas selesai begitu saja dengan Ahok meminta maaf. Dan seharusnya Ahok tidak menanggapi secara berlebihan temuan dari BPK yang dalam auditnya, menyatakan laporan keuangan Pemda DKI dengan status Wajar Dengan Pengecualian(WDP).

"Laporan BPK jadi kewajiban aparat penindakan hukum untuk mengambil tindakan, jadi sekarang laporan investigasi selesai, mau tidak mau KPK harus menindak lanjuti, karena ini kan permintaan KPK, laporan BPK sudah jadi kemarin, cuma karena kemaren KPK minta diinvestigasi lagi, jadi itu dilakukan, karena yang minta KPK harus meninjak lanjuti, terakhir 2 hari lagi dapat kabar akan diserahkan ke KPK," ujarnya.(aka)

Baca Juga:

  1. Hasil Pemeriksaan Ahok Segera Diserahkan kepada KPK
  2. Ahok Minta Maaf kepada BPK
  3. Delapan Jam Digarap BPK, Ahok Ngaku Kenyang
  4. Ahok Marah Petugas Humasnya Dilarang Rekam oleh Satpam BPK
  5. Setahun Ahok Gubernur, Ini Komentar Haji Lulung
#Muhammad Sanusi #Kasus RS Sumber Waras #Ahok Diperiksa BPK #Audit BPK #Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Laporan Dana Haji Teruji, BPKH Raih WTP 5 Kali Berturut-turut
Opini WTP ini merupakan yang kelima kalinya berturut-turut atau quintrick sejak BPKH menyusun laporan keuangan tahun 2018.
Zulfikar Sy - Selasa, 25 Juli 2023
Laporan Dana Haji Teruji, BPKH Raih WTP 5 Kali Berturut-turut
Indonesia
Ketua Komisi D DPRD DKI: TPU Harus Bebas Pungli
Menyikapi hal tersebut, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah meminta Pemprov untuk memberi pengawasan ekstra ketat agar TPU bebas dari pungutan liar.
Andika Pratama - Selasa, 09 Mei 2023
Ketua Komisi D DPRD DKI: TPU Harus Bebas Pungli
Indonesia
Komisi VII DPR Minta BPK Audit Investigasi Anggaran BRIN Tahun 2022
Komisi VII DPR RI merekomendasikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI untuk melakukan audit investigatif dengan tujuan tertentu terkait penggunaan pagu anggaran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tahun Anggaran 2022.
Mula Akmal - Selasa, 31 Januari 2023
Komisi VII DPR Minta BPK Audit Investigasi Anggaran BRIN Tahun 2022
Indonesia
DPRD Minta Pemprov DKI Kaji Rencana Pembangunan Trotoar Rp 171 Miliar
"Penekanan kami bahwa harus ada pembuatan konsep bahwa pembuatan trotoar bisa efektif dan tidak membuat macet," papar Ida dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/11).
Andika Pratama - Kamis, 17 November 2022
DPRD Minta Pemprov DKI Kaji Rencana Pembangunan Trotoar Rp 171 Miliar
Bagikan