Jokowi Bilang ke Obama, Indonesia Ingin Gabung TPP


Presiden Joko Widodo (kiri) berjabatan tangan dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih, Washington D.C, AS, Senin (26/10). (Foto Reuters/Jonathan Ernst)
MerahPutih Peristiwa - Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan keinginannya untuk bergabung dalam Trans-Pacific Partnership (TPP), atau pakta perdagangan bebas Trans Pasifik. Keinginan itu disampaikan Presiden Jokowi kepada Presiden Barack Obama dalam pertemuan di ruang Oval, Gedung Putih, Washington D.C, Amerika Serikat.
"Indonesia menganut sistem perekonomian terbuka, dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta jiwa, kami adalah perekonomian terbesar di Asia Tenggara," jelas Jokowi, "Indonesia bermaksud ingin bergabung dengan TPP."
Dilaporkan AFP, dukungan Presiden Jokowi tersebut dianggap sebagai kemenangan politik bagi Obama yang mendapat kritikan dari kongres yang didominasi pihak oposisi, partai Republik. Bahkan, Partai Demokrat yang menyokong Obama tidak mendukung sepenuhnya.
"Saya memilliki perhatian khusus terhadap Indonesia, di mana saya pernah bermukim di sana ketika masih anak-anak dan memiliki kerabat yang berdarah Indonesia," kata Obama kepada wartawan.
Obama tak menampik kemitraan dengan Indonesia ini sangat penting bagi Amerika. "Indonesia memiliki populasi yang besar dengan umat Muslim terbanyak di dunia, yang penuh toleransi dan moderat. Selain itu, Indonesia memegang peranan penting dalam perdagangan dan pertumbuhan ekonomi," kata Obama.
TPP dianggap sebagai penyeimbang kekuatan ekonomi Tiongkok yang semakin dominan di Asia Pasifik.Saat ini 12 negara bergabung dalam TPP, yakni Jepang, Brunei, Cile, Selandia Baru, Singapura, Australia, Kanada, Malaysia, Meksiko, Peru, Vietnam, dan Amerika Serikat sendiri sehingga membentuk kawasan perdagangan bebas terbesar di dunia.
Dengan bergabung dalam TPP, Indonesia berkesempatan memiliki hubungan dagang dengan negara-negara yang tergabung di dalamnya. Selain perluasan pasar, Indonesia mendapat keuntungan dengan tarif yang rendah. Tapi, ada syaratnya. Indonesia harus mengikuti aturan main yang telah ditetapkan, yakni tidak mengistimewakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sebelumnya, tawaran Obama pernah ditolak Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat pertemuan KTT APEC di Hawaii.
"Saya tidak mau langsung ikut-ikutan. Bicarakan dulu baik-baik, apa itu TPP? Apa konsekuensi dan keuntungannya bagi rakyat kita," ujar SBY waktu itu. (Luh)
BACA JUGA:
- Kurs Rupiah Menguat Jelang FOMC Meeting
- BRI Sebut Pinjaman dari Tiongkok Perkuat Rupiah
- Kemenhan Bantah Tiongkok Ajak Latihan Perang Bersama
- Tradisi Toleransi dan Demokrasi, Obama Apresiasi Indonesia
- Suasana Pertemuan Jokowi dengan Obama
Bagikan
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Barack Obama dan Eminem Guncang Acara Kampanye Kamala Harris

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri

Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
