Ini Perbedaan Jenis Permainan Barongsai


Liong & Barongsai (Istimewa)
Merahputih Budaya- Atraksi permainan Liong dan Barongsai sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Tanah Air. Hampir setiap acara warga keturunan Tionghoa selalu menyajikan atraksi permainan ini. Namun, apakah anda tahu bahwa Tarian Liong memiliki ciri-ciri tertentu untuk membedakan jenisnya?
Nah, untuk mengetahuinya, silahkan simak pemaparannya sebagai berikut,
Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan sangat menyerupai singa. Sementara, Singa Selatan memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua atau empat.
Ketua Umum Persatuan Liong dan Barongsai Seluruh Indinesia (PLBSI), Nurdin Purnomo, Kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang ‘Kilin'.
"Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dan tambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki," tutur Nurdin saat ditemui Merahputih.com di Kantornya, Jalan K.H Hasyim Ashari No. 33B, Jakarta Pusat, Rabu (20/1).
Menurut Nurdin, ada berbagai cara untuk memainkan barongsai, namun masing-masing mengikuti pola dasar yang sama. Adapun delapan elemen dasar dalam permainan Barongsai itu adalah Tidur, Membuka, Bermain, Pencarian, Berkelahi, Makan, Penutup, dan Tidur.
"Tarian dapat diperpanjang atau mungkin keluar dari kebiasaan bermain. Tarian Singa juga diiringi oleh musik besar berupa drum, gong dan gembrengan. Pada acara seremonial sering ditambahi dengan bunyi petasan," jelasnya.
Nurdin menambahkan ada satu gerakan utama dari Tarian Barongsai yang cukup unik, Gerakan Singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah ‘Lay See’.
"Di atas amplop tersebut biasanya ditempeli dengan sayuran selada air 'Chai Chin,' yang melambangkan hadiah bagi Sang Singa. Proses memakan ‘Lay See’ ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh Tarian Singa," tandasnya. (Abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global

Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara

Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI

Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional

Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China

Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta

Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian

Komisi X DPR Soroti Transparansi dan Partisipasi Publik dengan Menteri Kebudayaan

Fadli Zon: Kongres Perempuan 1928 Justru Diperkuat dalam Sejarah Indonesia

PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
