Ini Cerita Sungai Ciliwung dari Masa Jaya ke Masa Banjir Sekarang


Bantaran Kali Ciliwung Kampung Pulo, Jakarta Timur, Rabu (26/8). (Foto: MerahPutih/Fadli)
MerahPutih Megapolitan – Sungai Ciliwung yang biasa dikaitkan dengan sampah, bau busuk, banjir, dan penggusuran, ternyata menyimpan sejarah masa keemasan pada zaman dulu. Tercatat sejak abad 15, Sungai Ciliwung sudah menjadi pusat transportasi perdagangan terutama di Jakarta.
Bahkan, sungai yang membelah kota Jakarta ini disebut-sebut sebagai “Ratu dari Timur”.
Malang nasibnya kini. Pasca Kemerdekaan, Sungai Ciliwung sering membawa bencana banjir bagi warga. Tercatat sejak kemerdekaan beberapa kali banjir besar terjadi di Jakarta, yaitu pada tahun 1976, 1984, 1994, 1996, 1997, 1999, 2007, 2008 dan tahun 2014.
Di balik sejarah kelam Sungai Ciliwung, ternyata pada zaman dulu sungai sepanjang 120 kilometer ini merupakan sarana penghubung perdagangan kerajaan masa lalu.
Berdasarkan data yang dihimpun merahputih.com, Senin (7/9). Diperoleh sejumlah fakta menarik tentang Sungai Ciliwung.
Berawal pada tahun 1500-an, Kerajaan Padjadjaran memanfaatkan Ciliwung sebagai sarana transportasi dari ibu kota kerajaan di Pakuan (Bogor) menuju pelabuhan di pantai utara seperti Banten, Tangerang, dan Sunda Kelapa.
Tahun 1600, kapal dagang berkapasitas 100 ton hilir-mudik di sepanjang sungai. Ketika itu Ciliwung masih dapat dilayari oleh perahu yang cukup besar sampai ke tengah kota di sekitar Jalan Gajah Mada dan Harmoni. Bahkan, sering diselenggarakan perayaan tahunan Pek-Cun, yakni perayaan perahu berhias bagi orang Cina di Jakarta.
Tahun 1689, air Sungai Ciliwung dimanfaatkan untuk minum dan kebutuhan rumah tangga oleh penduduk di bantaran sungai.
Tahun 1922, Pemerintah Kolonial membuat banjir kanal barat dari Manggarai di kawasan Selatan Batavia hingga ke Muara Angke. Pembuatan kanal banjir itu guna memecah aliran dan menghindari bahaya banjir. (fdi)
Baca Juga:
Pose Sofyan Djalil di Bantaran Ciliwung Diapresiasi
Kodam Jaya dan Iwan Fals Punguti Sampah di Sungai Ciliwung
Bagikan
Berita Terkait
Penanganan Banjir Ibu Kota, Pemprov DKI Segera Lakukan Pembebasan Lahan untuk Normalisasi Ciliwung

DPRD DKI Ingatkan Pramono jangan hanya Semangat di Awal saat Menata Sungai Ciliwung

Susuri Sungai Ciliwung, Gubernur Pramono: Tidak Cocok untuk Waterway

Gubernur Pramono Ingin Sungai Ciliwung Dijadikan Lokasi Malam Mingguan Warga

Banjir Jakarta Tersisa di 2 RT, Puluhan Warga Masih Mengungsi

Sungai Ciliwung Meluap, Ratusan Warga Jakarta Timur Harus Mengungsi

Busa Muncul di Hilir BKT, Dinas LH DKI Ambil Langkah Cepat Cek ke Lapangan

Outer Ring Road Kembangan Terkepung Air, Luapan Kali Angke Ancam Perumahan Warga

Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang

Dianggap Jadi Pemicu Banjir Jabodetabek, Puluhan Vila di Puncak Disegel
