Ini Alasan Pertamina Memilih Turunkan Harga Solar
Gedung Pertamina (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Bisnis - PT Pertamina (Persero) menurunkan harga solar sebesar Rp200, sementara untuk harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium tetap di kisaran Rp7.300-Rp7.400 per liter. Ada beberapa alasan Pertamina memilih menurunkan harga solar dibanding menurunkan harga premium.
Vice President Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan pelat merah ini enggan menurunkan harga premium. Mantan pembawa acara berita MetroTV itu menceritakan, dari 104 juta kendaraan yang ada di Indonesia, 46 persennya adalah angkutan truk dan kendaraan angkutan barang.
"Hampir 46 persen dari 104 juta kendaraan itu angkutan truk dan barang untuk pengguna solar, dan itu berbanding terbalik dengan pengguna premium yang 43 persennya angkutan pribadi. Makanya kita lebih turunkan harga solar daripada premium," jelasnya dalam acara diskusi publik Energi Kita, di Jakarta Pusat, Minggu, (11/10).
Alasan kedua, kata Wianda, penurunan harga BBM jenis premium dapat menambah beban kerugian Pertamina. Sebab, di tengah indeks harga pasar yang meningkat, Pertamina masih dipaksa menjual dengan harga Rp7.300-Rp7.400 per liter.
"Dan kita tidak bisa lakuin apa-apa, ada gap, ada selisih yang ditanggung Pertamina," sambungnya.
Maka, dengan adanya audit BPK, Pertamina cukup senang karena akan ada angka acuan yang harus dibayarkan pemerintah karena Pertamina sebagai BUMN tidak boleh sampai rugi. (rfd)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
B50 Dimulai Semester II 2026, Pasokan Solar Bakal Sepenuhnya Berasal Dari Sumber Daya Domestik
Etanol 10 Persen di BBM Diwajibkan Mulai 2027
SPBU Swasta Diklaim Siap Negosiasi Dengan Pertamina Buat Lancarkan Pasokan BBM
Pelaku Dugaan Korupsi Kasus Mesin EDC Bank BRI, Sama Dengan Kasus EDC Pertamina
DPR RI Desak Pemerintah dan Aparat Hukum Tindak 13 Perusahaan Diduga Kongkalikong Solar Subsidi
DPR Tagih Komitmen Pemerintah Bangun Kilang Rosneft Tuban
Didi Irawadi Sindir Pemerintah: Negeri Kaya Minyak, tapi Impor dari Singapura
Menteri Bahli Putuskan Pakai B50, Indonesia Setop Impor Solar Mulai 2026
Tegaskan Pertalite Tak Dicampur Etanol, Pertamina: Isu yang Beredar Keliru
BBM Campur Etanol 10% Wajib 2026, Pertamina Minta Publik Jangan Percaya Narasi Miring yang Beredar