Idul Fitri Bukan Momen Mengumbar Kekerasan

Luhung SaptoLuhung Sapto - Sabtu, 16 Juli 2016
Idul Fitri Bukan Momen Mengumbar Kekerasan

Polisi memasang garis polisi di lokasi meledaknya bom bunuh diri di Mapolresta Solo pada Selasa (5/7). (Foto MerahPutih/WIN)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Perayaan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran sejatinya harus digunakan untuk mempersatukan diri dari berbagai macam perpecahan yang terjadi selama ini. Bukan mengumbar aksi kekerasan seperti aksi bom bunuh diri di Mapolres Solo, juga bom-bom lain menjelang Idul Fitri di Masjid Nabawi, bom di Baghdad, dan Bandara Istanbul, Turki.

“Di Indonesia momentum perayaan hari raya Idul Fitri menunjukkan adanya persatuan antara keluarga, kerabat,  kampung, negara dan juga agama. Jadi jangan Idul Fitri dijadikan momentum untuk mengajarkan kekerasan ataupun perpecahan antar sesama umat, seperti yang dilakukan kelompok-kelompok radikal,” ujar peneliti Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Adnan Anwar dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (15/7).

Pria yang juga tokoh pemuda Nahdlatul Ulama (NU) ini mengatakan dalam agama Islam sendiri tidak pernah mengajarkan kebencian ataupun kekerasan yang tentunya dapat merusak pondasi persatuan bangsa dan juga agama dalam menjalankan tali silaturahmi yang selama ini sudah berjalan dengan baik sesuai tradisi di Indonesia.

“Agama Islam yang rahmatan lil ialamin ini mengajarkan kepada umatnya bagaimana pentingnya menjaga persatuan dan menjalin silaturahmi antar sesama umat,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Sekjen PBNU ini.

Sementara islam yang dijadikan 'kendaraan' oleh kelompok tertentu untuk melakukan kekerasan, menurutnya telah disalah tafsirkan dengan mengajarkan perpecahan dan kebencian, termasuk kepada umat Islam yang tidak sepaham dan dianggap kafir.

“Kekerasan ini yang keliru dan salah tapi tetap diikuti oleh orang-orang yang beraliran keras dan tidak mengerti Islam sebenarnya. Seperti bom bunuh diri di Polres Solo beberapa hari lalu sehari sebelum lebaran. Padahal agama Islam itu sangat mengajarkan kedamaian, toleransi dan kasih sayang antar sesama umat lainnya,” sesal Adnan.

Dijelaskan alumnus Fisip Universitas Airlangga Surabaya ini, sejatinya Idul Fitri juga bisa diartikan sebagai puncak dari pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Idul Fitri sendiri memiliki keterkaitan makna dengan tujuan akhir yang ingin diraih dari pelaksanaan kewajiban berpuasa yang bisa diartikan sebagai hari kemenangan bagi umat Islam.

“Kemenangan disini adalah bentuk dari kemenangan dalam menggapai kesucian atau perwujudan dari kembali kepada keadaan fitrah atau fitri. Dari dua makna diatas,sangat bertolak belakang, radikalisme mengarah kepada perbuatan kepada kekerasan, sementara Idul Fitri, bermakna kesucian,” ujarnya.

Ia menegaskan, apabila dalam perayaan Idul Fitri, ada perbuatan radikalisme yang dilakukan juga oleh umat muslim karena ketidaksepahaman keyakinan ataupun menganggap kelompoknyalah yang paling benar dalam melakukan ibadah, maka orang tersebut tidak benar memaknai hari raya Idul Fitri. 

Pria yang juga menjadi penghubung PBNU dengan negara-negara di Timur Tengah ini mengatakan bahwa silaturahim adalah sarana aktivitas yang sangat penting untuk dilakukan dalam rangka meningkatkan tali persaudaraan demi terwujudunya persatuan umat yang lebih kuat. Karena kekuatan silaturahim umat yang begitu besar dampaknya akan berujung pada kekuatan persatuan nasional yang lebih baik ke depannya. 

“Dengan sesama umat Islam kita diwajibkan untuk menjalin persaudaraan yang kuat oleh karena sesungguhnya setiap orang yang beriman adalah bersaudara. Sebagai saudara maka umat Islam harus saling tolong menolong dalam kebaikan dan kebajikan, demikian juga terhadap orang-orang lain yang berbeda suku, agama, dan golongan, umat Islam juga diperintahkan untuk saling mengenal dan bersaudara. Jadi bukan mengajarkan kekerasan,” katanya.

Tidak hanya itu, dirinya juga berpesan bahwa momentum Idul Fitri yang mengajarkan perdamaian silaturahmi dan halal bi halal ini juga harus dikampanyekan juga melalui dunia maya karena berbagai negara pun juga sangat respek dengan budaya Islam yang ada di Indonesia.

“Hal seperti ini harus disebarkan juga melalui internet. Karena model Idul Fitri ala Islam di Indonesia ini  juga mulai banyak ditiru negara-negara Islam dunia lainnya termasuk di Arab Saudi yang berpaham wahabi pun juga tertarik dengan model Islam di Indonesia,” pungkas Adnan Anwar.

BACA JUGA:

  1. Terorisme Bertentangan dengan Hakekat Idul Fitri
  2. Hasil Tes DNA Pastikan Nur Rohman Pengebom Mapolresta Solo
  3. Bom Guncang Mapolresta Solo
  4. Bom Meledak di Area Masjid Nabawi
  5. Ramadan Momentum Menyelamatkan Manusia dari Ancaman Terorisme
#Hari Raya Idul Fitri 1437 H #Mapolresta Solo #Teror Bom #Bom Solo
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Dunia
20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah
Saat serangan terjadi, misa sedang berlangsung di dalam gereja.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah
Indonesia
Mendarat Darurat di Kualanamu, Polisi Pastikan tak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines
Polisi memastikan, tidak ada bom di pesawat Saudia Airlines. Lalu, seluruh penumpang sudah dievakuasi dan dinyatakan selamat.
Soffi Amira - Sabtu, 21 Juni 2025
Mendarat Darurat di Kualanamu, Polisi Pastikan tak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines
Indonesia
Detik-detik ATC Kuala Lumpur Paksa Pesawat Saudia Airlines Mendarat di Kualanamu
ATC Kuala Lumpur memaksa pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Soffi Amira - Sabtu, 21 Juni 2025
Detik-detik ATC Kuala Lumpur Paksa Pesawat Saudia Airlines Mendarat di Kualanamu
Indonesia
Diancam Bom, TNI AU Pastikan 387 Penumpang Pesawat Saudi Airlines Selamat
TNI AU memastikan, 387 penumpang pesawat Saudi Airlines selamat. Sebelumnya, pesawat tersebut diancam bom hingga mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
Soffi Amira - Sabtu, 21 Juni 2025
Diancam Bom, TNI AU Pastikan 387 Penumpang Pesawat Saudi Airlines Selamat
Indonesia
Dapat Teror Lagi, Pesawat Saudi Airlines Diancam Bom hingga Mendarat Darurat di Kualanamu
Pesawat Saudi Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Maskapai tersebut kembali mendapat teror ancaman bom.
Soffi Amira - Sabtu, 21 Juni 2025
Dapat Teror Lagi, Pesawat Saudi Airlines Diancam Bom hingga Mendarat Darurat di Kualanamu
Dunia
Pilpres AS Diteror Ancaman Bom Palsu, Total Sampai 30 TPS Lebih
Total, ada hampir 30 ancaman bom palsu menargetkan sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang terkait dengan pemilihan umum di seluruh Amerika Serikat (AS) hingga penutupan 5 November kemarin.
Wisnu Cipto - Rabu, 06 November 2024
Pilpres AS Diteror Ancaman Bom Palsu, Total Sampai 30 TPS Lebih
Indonesia
Polisi Tangkap Pelaku Teror Bom Rumah Ketua KPPS Pamekasan
Motif yang dilakukan tersangka adalah dendam dan tidak ada unsur politik.
Wisnu Cipto - Jumat, 23 Februari 2024
Polisi Tangkap Pelaku Teror Bom Rumah Ketua KPPS Pamekasan
Indonesia
FIFA Cek Pengamanan Piala Dunia U-17 Solo, 87 CCTV Terpasang di Stadion Manahan
Iwan melanjutkan, sebanyak 87 CCTV dipasang di Stadion Manahan Solo.
Andika Pratama - Senin, 06 November 2023
FIFA Cek Pengamanan Piala Dunia U-17 Solo, 87 CCTV Terpasang di Stadion Manahan
Indonesia
KPK Titipkan 2 Mobil Mewah di Mapolresta Terkait Kasus Gratifikasi Rafael Alun
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Iwan Saktiadi, membenarkan adanya penitipan barang sitaan dari KPK terkait kasus gratifikasi Rafael Alun Trisambodo.
Andika Pratama - Selasa, 30 Mei 2023
KPK Titipkan 2 Mobil Mewah di Mapolresta Terkait Kasus Gratifikasi Rafael Alun
Indonesia
Tindakan Asusila Guru Taekwondo, Jumlah Korban Bertambah 4 Orang
Korban pencabulan yang dilakukan guru taekwondo berinisial DS (44) terhadap muridnya bertambah empat orang.
Zulfikar Sy - Senin, 27 Maret 2023
Tindakan Asusila Guru Taekwondo, Jumlah Korban Bertambah 4 Orang
Bagikan