Heboh Teriakan SARA di Sidang Mediasi Ahok dan DPRD DKI Jakarta


Ahok Saat Rapat Mediasi dengan DPRD DKI Jakarta; Screenshoot YouTube
MerahPutih Nasional – Kisruh antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan para anggota DPRD DKI Jakarta mengenai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015 akhirnya dibicarakan dalam rapat mediasi oleh Kementerian Dalam Negeri pada Kamis, (5/3).
Bukanya selesai, rapat yang dipimpin oleh Sekjen Kemendagri Yuswandi A Tumenggung itu berakhir ricuh dengan kata-kata kasar anggota DPRD dan pejabat SKPD kepada Ahok.
Rapat mulai memanas saat Yuswandi memberi kesempatan kepada Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta untuk memberi sambutan sebelum rapat ditutup. Dalam sambutannya itu, Ahok menegaskan bawa dirinya sama sekali tidak menyalahkan usulan DPRD DKI Jakarta. (Baca: Merasa Difitnah, Lulung Laporkan Wartakota ke Polda Metro Jaya)
“Saya perlu katakan sekali lagi, saya tidak mendiskriminasi dan meminta mengawasi pembahasan. Yang saya minta, jangan meng-input yang bukan hasil pembahasan. Saya mau tanya kepada beliau ini, ini sesuai pembahasan atau tidak. Coba tolong angkat tangan," tegas Ahok.
Seketika itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana alis Haji Lulung, langsung intrupsi dan memotong kalimat Ahok.
“Ini kan setelah Bapak kumpulin kemarin. Bapak bilang ke mereka, mana anggaran hasil pembahasan dan sesuai peraturan atau tidak," kata Haji Lulung.
Sontak setelah Haji Lulung intrupsi, para anggota DPRD dan Pejabat SKPD dalam ruangan rapat berteriak tak karuan. Bahkan diantara mereka mengeluarkan kata-kata kasar dan menuding Ahok tak pantas berkata seperti itu.
Suasana semakin memanas, Ahok pun ikut memanas dengan nada tinggi Gubernur ini berkata: “Wali Kota Jakarta Barat, apakah Anda membahas UPS Rp 4,2 miliar per kelurahan di Jakarta Barat? Jawab!". (Baca: Meme Lucu #SaveHajiLulung)
Sebelum yang bersangkutan menjawab, Anggota DPRD langsung teriak-teriak. Anggota DPRD yang terlihat tidak terima dengan sikap Basuki itu ialah anggota Fraksi Gerindra Mohamad Sanusi, dan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tubagus Arif.
“Pak Gubernur, Jangan teriak-teriak kaya preman,” kata salah seorang anggota rapat.
Karena suasana makin tidak kondusif, Yuswandi pun menutup rapat dan berkata: "Saya mohon kita semua rapat dengan tertib. Saya nyatakan proses evaluasi ditutup. Saya kira kami sudah cukup dengan materi yang Bapak Ibu sampaikan. Jadi, terima kasih Pak Gubernur, Pak Wagub, pimpinan DPRD, dan pejabat SKPD. Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih.”
Setelah rapat ditutup, para anggota DPRD masih saja kesal dan terus berteriak. Di antara mereka bahkan ada yang mengucapkan kalimat kasar dan menyebut-nyebut ras China. Anggota Fraksi PKS Tubagus Arif lah yang diduga berkata kasar dalam rapat itu, tapi Tubagus sendiri telah membantah akan tudingan tersebut melalui Twitter.
“Di pagi ini kita dikagetkan dg tuduhan yang keji & fitnah. Alhamdulillah lisan ini masih terjaga & tidak mengucapkan spt hal yang dituduhkan,” jelas Tubagus Arif.
Bagikan
Berita Terkait
Fantastis! Segini Besaran Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD DKI yang Lebih Besar dari DPR

Pengamat Soroti Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI, Aturannya Dianggap tak Jelas

DPRD DKI Janji Siap Kawal Tuntutan Massa Demo soal Anggaran dan Transparansi BUMD Dharma Jaya

DPRD Kritik Pagar Tinggi dan Jalan Sempit di Stasiun Cikini Jakarta Beri Kesan Tidak Ramah Pejalan Kaki

Ketua DPRD DKI Bocorkan Penggunaan Dana Rp95,3 Triliun APBD 2026, Pembangunan Jakarta Bakal Lebih Gila-gilaan?

DPRD Minta Pemprov Sosialisasi Lowongan Damkar Jakarta Nantinya Tidak Jadi PNS, Biar Tidak PHP

Cek Kesehatan Gratis Jadi Data Base, DPRD Instruksikan Dinkes Jakarta Langsung Tangani Penyakit Siswa

Kaget enggak Nih! Anggota DPRD Terdaftar Sebagai Penerima BSU 2025, Kok Bisa?

Fraksi PDIP Tolak Usulan Program Kartu Janda Jakarta dari Gerindra

Ratusan Keluarga Masih Buang Air Sembarangan di Jakarta, DPRD Minta Dibangun Kamar Mandi Komunal
