Harga Minyak Dunia Turun Lagi


Eksplorasi minyak (Foto capture txprobatelitigation.com)
MerahPutih Bisnis - Harga minyak dunia merosot kembali pada Senin (Selasa WIB), menyerahkan sekitar setengah dari keuntungan mereka di dua sesi sebelumnya, dengan sedikit perubahan dalam situasi kelebihan pasokan untuk mempertahankan penguatan.
Dilaporkan AFP yang dikutip Antara News, Selasa (26/1) pagi di perdagangan New York, kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret merosot 1,85 dolar AS menjadi berakhir di 30,34 dolar AS per barel.
Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret menetap pada 30,50 dolar AS per barel, turun 1,68 dolar AS dari penutupan Jumat di perdagangan London.
Para analis menjelaskan lonjakan 15 persen harga minyak mentah pada Kamis dan Jumat lalu terjadi karena kombinasi langkah spekulatif dan ekspektasi bahwa badai salju yang melanda Pantai Timur Amerika Serikat akan mendorong peningkatan tajam permintaan untuk minyak pemanas.
Gene McGillian dari Tradition Energy mengatakan lonjakan harga pekan lalu "sebagian besar merupakan penyesuaian posisi setelah jatuh ke posisi terendah 12-tahun."
Tetapi tekanan kembali pada Senin, kata dia, akibat kekhawatiran lebih besar tentang pelambatan permintaan Tiongkok dan laporan bahwa Arab Saudi berencana mendorong pekerjaan pembangunan energi tanpa mengurangi produksi.
"Pertanyaannya adalah, apakah kita akan bergerak terus lebih rendah dan mengalami ujian terendah lagi, dan sekarang, tampaknya tidak ada apapun untuk menghentikan ini."
James Williams dari WTRG Economics mengatakan bahwa sementara cuaca memberikan lonjakan singkat terhadap harga bahan bakar minyak di Amerika Serikat, ia tidak melihat ini akan berkelanjutan, sebagian karena suhu pasca badai diperkirakan akan menjadi sangat sejuk.
"Tidak akan jauh lebih dingin, jadi tidak berdampak pada minyak pemanas."
Dia memperkirakan minyak mentah akan tenggelam kembali ke 30 dolar AS per barel atau "bahkan lebih rendah".
Pada Senin, ketua OPEC mengulangi kembali bahwa dia ingin para produsen minyak di luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk membantu mengurangi kelebihan pasokan global.
"Sangat penting pasar mengatasi masalah kelebihan persediaan," Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah el-Badri mengatakan dalam sebuah konferensi di London.
"Ini harus dilihat sebagai sesuatu yang diatasi bersama oleh OPEC dan non-OPEC," katanya.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Meroket di Bulan Juni 2025

Konflik Timur Tengah Berkepanjangan Ancam Harga Minyak Mentah, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario

Guru Besar UI: Perang Iran - Israel Bisa Picu Krisis Ekonomi di Indonesia

Perang Iran-Israel Berlanjut, Pakar Sarankan Pemerintah Realokasi Anggaran Tutupi Subsidi BBM

Selat Hormuz Ditutup Iran, Rakyat Kecil di Indonesia Makin Menjerit Karena Harga Minyak berpotensi Melonjak

Suasana di Timur Tengah Makin Intens, Komisi XI DPR: Pemerintah Harus Miliki Skenario Krisis Hadapi Gejolak Global

Imbas Konflik AS-Israel Lawan Iran, APBN Indonesia Terancam Makin ‘Menjerit’

Parlemen Iran Setuju Tutup Selat Hormuz, 4 Ancaman Besar Intai Dunia

Harga Minyak Bisa Melonjak Akibat Perang Iran dan Israel, Indonesia Harus Segera Amankan Pasokan

Tensi Iran vs Israel Terus Meningkat, Selat Hormuz Terancam Ditutup dan Harga Minyak Mentah Bisa Tembus Rp 1,9 Juta per Barel
