Harga Minyak Dunia Turun Jelang Pertemuan OPEC


Kilang RU IV Lomanis, Cilacap, Jateng, Jumat (2/10). (Foto Antara/Idhad Zakaria)
MerahPutih Bisnis - Harga minyak dunia turun menjelang pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang diperkirakan akan meneruskan kebijakan-kebijakan yang telah membuat harga turun.
Dikutip dari AFP dan Antara, Selasa (1/12) pagi WIB, harga minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, ditutup turun enam sen menjadi 41,71 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari merosot 25 sen menjadi menetap di 44,61 dolar AS per barel di perdagangan London.
Pertemuan OPEC pada Jumat, kendati sangat dinantikan, secara umum diperkirakan mempertahankan kebijakan menjaga elevasi produksi.
Harga minyak pada Juli 2014 di atas 100 dolar AS per barel dan sejak itu mulai turun, dipercepat setelah pertemuan OPEC November 2014.
OPEC mempertahankan kuota produksi 30 juta barel per hari pada pertemuan Juni. Produksi kartel mencapai sekitar 40 persen dari produksi minyak mentah global.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Meroket di Bulan Juni 2025

Konflik Timur Tengah Berkepanjangan Ancam Harga Minyak Mentah, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario

Guru Besar UI: Perang Iran - Israel Bisa Picu Krisis Ekonomi di Indonesia

Perang Iran-Israel Berlanjut, Pakar Sarankan Pemerintah Realokasi Anggaran Tutupi Subsidi BBM

Selat Hormuz Ditutup Iran, Rakyat Kecil di Indonesia Makin Menjerit Karena Harga Minyak berpotensi Melonjak

Suasana di Timur Tengah Makin Intens, Komisi XI DPR: Pemerintah Harus Miliki Skenario Krisis Hadapi Gejolak Global

Imbas Konflik AS-Israel Lawan Iran, APBN Indonesia Terancam Makin ‘Menjerit’

Parlemen Iran Setuju Tutup Selat Hormuz, 4 Ancaman Besar Intai Dunia

Harga Minyak Bisa Melonjak Akibat Perang Iran dan Israel, Indonesia Harus Segera Amankan Pasokan

Tensi Iran vs Israel Terus Meningkat, Selat Hormuz Terancam Ditutup dan Harga Minyak Mentah Bisa Tembus Rp 1,9 Juta per Barel
