Sejarah dan Makna Hari AIDS 1 Desember


AIDS Day. (pinterest)
MerahPutih Peristiwa - Mungkin banyak yang belum mengetahui mengapa Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember setiap tahunnya.
Hari AIDS sedunia sudah menjadi acara tahunan sejak awal diperingati pada tahun 1987 yang dicetuskan oleh dua orang yakni Thomas Netter serta James W. Bunn di Geneva, Swiss. Acara ini sendiri sudah berjalan 27 kali.
Bunn dan Netter menyampaikan ide mereka kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Pgoram AIDS Global (kini dikenal sebagai UNAIDS). Dr. Mann menyukai konsepnya, menyetujuinya, dan sepakat dengan rekomendasi bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada 1 Desember 1988.
Dipilihnya tanggal 1 Desember karena Bunn dan Netter merasa bahwa 1 Desember cukup lama setelah pemilu di AS dan cukup dekat dengan libur Natal sehingga, pada dasarnya, tanggal itu adalah tanggal mati dalam kalender berita dan dengan demikian waktu yang tepat untuk Hari AIDS Sedunia.
Pada tahun 1996, UNAIDS mulai bekerja dan mengambil alih perencanaan dan promosi Hari AIDS Sedunia. Bukannya memusatkan perhatian pada satu hari saja, UNAIDS menciptakan Kampanye AIDS Sedunia pada 1997 untuk melakukan komunikasi, pencegahan dan pendidikan sepanjang tahun.
Sejak dibentuknya hingga 2004, UNAIDS memimpin kampanye Hari AIDS Sedunia, memilih tema-tema tahunan melalui konsultasi dengan organisasi-organisasi kesehatan global lainnya.
Sedangkan lambang pita untuk menandai Hari AIDS Sedunia dicanangkan di Gedung Putih pada tahun 2007. Dipilihnya pita berwarna merah karena merah adalah warna darah, tempat virus HIV berkembang.
Bentuk pita itu sendiri dipilih karena dianggap cukup sederhana dan mudah dibuat. Munculnya gagasan pita merah untuk menandai hari AIDS bermula pada sekelompok seniman peduli AIDS yang tergabung dalam Visual Aids yang ingin menghimpun solidaritas penderita HIV/AIDS.
Para seniman tersebut terinspirasi tentara AS yang menunjukkan dukuangna terhadap rekannya yang tewas dengan menggunakan pita berwarna kunig. Mereka memutuskan untuk melakukan hal yang sama tapi menggunakan warna yang berbeda. Kampanye kesadaran tentang bahayanya HIV/AIDS pun terus digencarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga kini.
BACA JUGA:
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Hampir 80 Ribu Warga Kabupaten Tangerang Rentan HIV/AIDS, Terbanyak Ibu Hamil

1,3 Juta Orang Teracatat sebagai Penderita Baru HIV pada 2023

Mengenal HIV/AIDS, Bagaimana Bisa Tertular dan Apa Gejalanya?

Ketahui 5 Cara Penyakit HIV Bisa Tertular

Semangat Hidup, Harapan dan Doa ADHA dari Rumah Bidan Ropina Tarigan

Ternyata Tes HIV Tidak Bisa Cuma Sekali, Harus 3 Kali

ODHA Bisa Hidup Sehat, ini Tipsnya

Gejala HIV Pada Perempuan Wajib Diwaspadai

Rekomendasi PB IDI untuk Penanganan HIV AIDS

Kemenkes Imbau Masyarakat Cegah Penularan Hepatitis B
