Hadapi Globalisasi, Megawati: Pegang Teguh 'Segi Tiga Kerangka Tujuan'
Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan di Depok (wm)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:
MerahPutih Politik - Tidak ada kata terlambat bagi Bangsa Indonesia untuk mempersiapkan diri dalam arus globalisasi yang liberalistik. Setidaknya itulah nasehat dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri dalam pidato pembukaanya di Rakernas I PDIP di JiExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1).
Istri mendiang almarhum Ketua MPR Taufiq Kiemas ini berharap negara akan terus hadir dalam menghadapi tantangan pasar bebas. Untuk itu, Ia selalu mengingatkan agar Bangsa Indonesia selalu berpegang teguh pada konsep 'Segitiga Kerangka Tujuan'.
"Beliau (Soekarno) memimpikan terwujudnya tatanan dunia baru yang bebas dari segala bentuk penindasan dan penjajahan," ujar Mega.
Ia menjelaskan, yang dimaksud segitiga kerangka tujuan adalah pertama, di bidang politik: satu Negara Kesatuan dan Negara Kebangsaan Republik yang demokratis dari Sabang sampai Merauke. Kedua, di bidang sosial, suatu masyarakat adil dan makmur, lahiriah maupun spiritual, atau dengan kata lain masyarakat sejahtera yang berkeadilan sosial.
Ketiga, di bidang internasional, persahabatan dan perdamaian dunia, terutama sekali dengan bangsa Asia Afrika, seperti yang telah dirintis oleh Bung Karno.
"Saya juga menegaskan dalam berbagai kesempatan. kita memang berada di era pasar bebas, namun tentu bukan bebas tanpa batasan. Setiap negara punya kedaulatan politik. Setiap negara memiliki kewajiban untuk melindungi rakyat dan bangsanya sendiri," tegasnya.
Dengan demikian, Mega berharap, kesejahteraan rakyat dan kepentingan bangsa sendiri, harus diletakkan sebagai prioritas utama. "Inilah hukum tertinggi yang harus kita taati," harapnya. (adt)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Dalam praktiknya, para PKL yang tergabung dalam asosiasi tersebut banyak menemui kendala ketika mengakses permodalan ke institusi keuangan milik pemerintah (Himbara).
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025