Ekspor Kopi Indonesia Diprediksi Turun


Petani memetik buah kopi merah jenis Robusta saat panen raya di area perkebunan kopi di Tutur, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (6/8). (ANTARA FOTO/Moch Asim)
MerahPutih Bisnis - Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) memprediksi bahwa ekspor jenis Green Bean Coffe akan menurun hingga 67 persen menjadi 177,054 ribu ton jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 532,157 ribu ton dan menurun 54 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 382,774 ribu ton.
"Ekspor kopi tahun ini diprediksikan melemah dibandingkan dengan tahun 2013 begitupun jika dibandingkan dengan tahun 2014," tutur Sekretaris Eksekutif Dalam Negeri AEKI, Miftakhul Kirom ketika ditemui Merahputih.com, di Kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, (6/8).
Kirom mengatakan menurunnya ekspor merupakan dampak dari rendahnya produksi kopi di dalam Negeri. Salah satu pemicu turunnya produksi kopi dalam negeri adalah fenomena El Nino dan kemarau berkepanjangan.
"Kalau sampai bulan Oktober nanti masih belum ada juga hujan ini akan berdampak di tahun 2016. Karena pembungaan jadi bunga yang dibentuk tahun ini akan menghasilkan buah kopi ditahun depan. Nah kalau sekarang katakanlah gagal pembungaan. Sehingga tidak terbentuk buah yang bisa panen ditahun depan," paparnya.
Secara keseluruhan produksi nasional yakni mencapai 700.000 ton per tahun sebagai rincian produksi dari Sumatera mencapai 500.000 ton per tahun dan produksi dari Pulau Jawa mencapai 90.000 ton per tahun, sedangkan sisanya dari daerah lain.
"Yang jelas tahun lalu itu produksi kopi menurun menjadi 550.000 per ton dari rata-rata produksi nasional. Untuk tahun ini kemungkinan relatif sama," katanya.
Kendati demikian, penurunan volume ekspor tidak berdampak signifikan terhadap Value ekspor. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat. (rfd)
BACA JUGA:
Rupiah Melemah, Pengusaha Kopi Panen Rezeki