Gamelan Sekaten, Refleksi Kehidupan Manusia


Deskripsi : Gamelan Sekaten sudah dibunyikan sejak, Senin (5/12) di serambi Masjid Agung Solo (Foto: MerahPutih/Raditya Erwiyanto)
MerahPutih Budaya - Gamelan Sekaten sudah dibunyikan sejak, Senin (5/12) kemarin. Gamelan tersebut, yakni Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari. Dimana gamelan yang saat ini berada di serambi Masjid Agung Solo, akan ditabuh hingga Senin, (11/12) pekan depan.
Dalam sehari, gamelan tersebut ditabuh selama dua kali, yakni siang dan malam hari. Uniknya, saat gamelan di tabuh secara bergantian ini banyak masyarakat yang datang.
Mereka bukan hanya ingin melihat, namun juga ingin mendengarkan suara gamelan yang sangat nyaman ketika didengar.
Bahkan, mereka yang datang bukan hanya dari kawasan Soloraya saja, namun juga ada yang dari wilayah Jawa Timur dan beberapa wilayah lainnya.
Seperti Sukarto (56). Salah seorang warga Ngawi ini tak pernah melewatkan moment saat gamelan ditabuh. Ia merasa, setelah mendengarkan gamelan sekaten, seolah mengingatkan kehidupan akan manusia di dunia.
“Biasanya saya datang ke Solo malam hari, nyaman kalau malam hari mendengarkan gamelan saat suasana hening dan menjadi sarana intopeksi diri bagi saya,” jelasnya kepada Merahputih.com.
Sementara itu, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Solo, Kanjeng Pangeran (KP) Winarno Kusumo menerangkan, makna yang terkandung di dalam suara gamelan itu juga memiliki falsfah tentang kehidupan manusia.(Win)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
GEMFest 2025 Berhasil Menyulap Kesenian Gamelan Jadi Gemerlap dan Kekinian

Menilik Sentra Kerajinan Gamelan Kuningan Daliyo Legiyono Yogyakarta Sejak 1954

Upacara Sekaten Keraton Surakarta Dinodai Aksi Adu Jotos Antar Kerabat Raja

Sekaten Dimulai, 2 Gamelan Sakral Keraton Surakarta Ditabuh

Tahun Ini Lokasi Pasar Malam Sekaten Solo Pindah

2 Gamelan Sakral Keraton Surakarta Ditabuh, Tanda Dimulainya Tradisi Sekaten

KJRI New York Ajak Kerja Sama Gibran Tampilkan Gamelan di USA

Alat Musik Tradisional Gamelan Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Oleh UNESCO

Keraton Surakarta Tabuh 2 Gamelan Sakral, Warga Langsung Berebut Janur Kuning

Tradisi Sekaten, Keraton Surakarta Keluarkan Gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari
