Gaji Relawan ISIS Ratusan Juta


Ilustrasi Foto. ( ANTARA FOTO/REUTERS/Thaier Al-Sudani)
MerahPutih Nasional- Banyak faktor yang melatarbelakangi warga Indonesia yang ingin bergabung dengan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Kabarnya, ISIS merupakan ladang untuk pencari uang.
Jihad merupakan satu alasan umum bagi calon anggota ISIS baru.
"Kalau yang gabung di awal-awal itu jihad," kata tenaga ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Wawan Purwanto, kepada merahputih.com, di Jakarta, Rabu (18/3). (Baca: 514 WNI Sudah Bergabung dengan ISIS)
Faktor lainya, kata Wawan, adalah karena kebutuhan ekonomi. ISIS rupanya menjadi lahan pencari duit. Pasalnya, kelompok yang paling diincar negara-negara barat ini tak tanggung-tanggung berani membayar hingga ratusan juta kepada para relawannya.
"Disana dibayar tinggi Rp 20 juta ke atas hingga ratusan juta," tutur Wawan. (Baca: Antisipasi ISIS, BNPT Minta Pembuatan Visa Diperketat)
Untuk mencegah agar dampak tidak semakin luas di Indonesia, BNPT mengaku sudah menggandeng para tokoh masyarakat, budayawan, pelajar, pendekatan keluarga serta Kementerian dan lembaga. Namun begitu pasalnya, mereka cukup lihai dalam merekrut calon anggota barunya.
"Mereka rata-rata karena pertemanan, persaudaraan," pungkasnya. (mad)
Bagikan
Berita Terkait
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Cuma Modal KTP, Begini Cara Cek Dana Bansos PKH BPNT Juli 2025

Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda

Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88, Diduga Sebarkan Propaganda ISIS dan Ajakan Teror

BNPT Pusat Kesiapsiagaan Nasional Buat Tanggulangi Ancaman Terorisme Secara Menyeluruh

Sheriff Las Vegas Tepis Ledakan Tesla Cybertruck Dekat Hotel Trump Terkait ISIS

Jamaah Islamiyah Deklarasi Kembali ke Pangkuan NKRI, Yusri Data Napi Buat Potong Masa Tahanan
BNPT Sampaikan Capaian Kinerja dan Global Terrorism Index Tahun 2024

BNPT Antisipasi Ancaman Terorisme saat Natal dan Tahun Baru 2025
