Antisipasi ISIS, BNPT Minta Pembuatan Visa Diperketat

MerahPutih Nasional - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meminta Direktorat Jenderal Imigrasi Kementrian Hukum dan HAM (Dirjen Imigrasi Kemenkumham) memperketat pembuatan dan pengurusan visa dan paspor bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang hendak ke luar negeri.

"Pihak imigrasi harus memperketat pemeriksaan," kata kepala BNPT Komjen Pol Saud Usman Nasaution dalam merespon dugaan belasan WNI yang bergabung dengan gerakan Islam radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS), di komplek Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17/3). (Baca Juga: ISIS Culik 20 Tenaga Medis)

Mantan Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) itu melanjutkan, dengan melakukan pemeriksaan ketat ia berharap kejadian serupa tidak akan terulang. Selain itu pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Dirjen Imigrasi Kemekumham. Kerjasama tersebut meliputi pemberian data dan informasi terkait orang-orang yang diduga memiliki jaringan dan kaitan pelaku teror dari BNPT kepada Dirjen Imigrasi Kemenkumham.

"Dengan adanya koordinasi tersebut kita harap bisa lakukan pencegahan," tandas lulusa Akpol tahun 1981. (Baca Juga: PBNU: Doktrin ISIS Tak Sesuai Akidah Islam)

Seperti diberitakan Merahputih.com sebelumnya sebanyak 16 WNI hilang di Istanbul, Turki. Mereka diduga kuat bergabung dengan gerakan islam radikal ISIS. Sementara itu otoritas keamanan Turki beberapa waktu silam juga menahan 16 WNI.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengatakan bahwa 16 WNI yang ditahan otoritas keamanan Turki bukanlah rombongan 16 WNI yang hilang dan pergi dengan rombongan Smailing Tour beberapa waktu silam.

Sementara itu Polda Jawa Barat merilis sebanyak enam warga diduga bergabung dengan ISIS. Keenam warga tersebut lima di antaranya warga Kabupaten Ciamis, dan satu warga Kabupaten Bandung. (bhd)