#G30SPKI Jadi Trending Topic


Ilustrasi penyiksaan oleh simpatisan PKI di Lubang Buaya (screenshot Youtube)
MerahPutih Peristiwa - Lima puluh tahun sudah berlalu namun peristiwa 30 September 1965 alias G30S/PKI hingga ini masih tersimpan begitu erat dalam memori publik Tanah Air. Dalam peristiwa tersebut tujuh perwira tinggi militer TNI Angkatan Darat dan beberapa orang lainnya tewas dibunuh. Dalam kejadian tersebut Partai Komunis Indonesia (PKI) dituding sebagai dalangnya.
Di jejaring sosial khususnta twitter peristiwa G30S/PKI menjadi tema yang paling banyak dibicarakan netizen. Banyak ungkapan yang disampaikan, sebagian dari netizen ada yang menjadikan peringatan 50 tahun G30S/PKI sebagai momentum untuk mendoakan dan mengenang jasa pahlawan yang gugur.
Kicauan lain yang ditulis netizen adalah kegeraman mereka terhadap ulah PKI. Secara tegas mereka menolak dan menentang ideologi komunis di tanah air. Bagi mereka PKI memiliki ideologi berbeda dengan bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila.
Di sudut lain ada juga kicauan netizen yang mengaku keberatan jika tewasnya pahlawanan Revolusi menjadi tanggung jawab PKI. Mereka meminta sejarah Indonesia diluruskan. Sebab dalam peristiwa G30S/PKI banyak terjadi kejanggalan. Bahkan mereka juga menuding PKI sengaja disudutkan dan dijadikan kambing hitam sebagai dalang. Pasca peristiwa tersebut kader-kader atau setidaknya orang-orang yang memiliki kaitan dengan PKI dikucilkan kemudian mengalami siksaan berat dan harus hidup terlunta-lunta.
Sekadar kilas balik pada tanggal 1 Oktober dinihari tahun 1965 enam jenderal senior TNI dan beberapa perwira TNI lainnya tewas terbunuh. Keenam jenderal senior itu adalah Letjen TNI Ahmad Yani (Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi), Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang administrasi) selanjutnya Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan dan Pembinaan), Mayjen TNI Siswondo Parman (Panglima AD bidang intelije), Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Panglima AD bidang logistik) Brigjen TNI Siswomiharjo (Oditur Jenderal AD).
Selain itu terdapat juga beberapa korban yaitu Kolonel Katamso Darmokusumo (Danrem 072/Pamungkas, Yogyakarta), Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kasrem 072/Pamungkas, Yogyakaryta) Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal resmi Wakil Perdana Menteri II Dr.J. Leimena). Adapun Jenderal Abdul Haris Nasution selamat dalam upaya pembunuhan.
Atas insiden tersebut PKI dituding sebagai dalang pembunuhan sadis. Letnan Kolonel Untung yang saat itu menjadi Komandan Tjakrabirawa (pengawal Presiden) dituding sebagai dalang pembunuhan karena ia dianggap dekat dan loyal dengan PKI. Ketika negara dalam keadaan krisis Mayjen TNI Soeharto sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis (Pangkostrad) langsung bertindak cepat dengan mengadakan gerakan kontra kudeta. (Sri)
BACA JUGA:
- FPI Minta Film G30S/PKI Diputar Lagi di Televisi
- Titiek Soeharto Berbicara tentang 50 Tahun G30S/PKI
- Netizen Berbicara tentang 50 Tahun G30S/PKI
- Nusron Wahid: Biarkan Pelaku Peristiwa 1965 Saling Memaafkan Secara Alamiah
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Counter Attack! Netizen Indonesia Serang Hutan Amazon Brasil dengan Bintang 1 di Google

Balas Serangan Warganet Brasil, Netizen Indonesia Kasih Review Buruk Hutan Amazon: Takut Dimakan Anaconda

3 Tempat untuk Mengenang Kejadian G30S PKI

1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila 2024, Begini Sejarahnya

Kritik K-netizen pada Debut MEOVV yang Tembus 6,9 Juta Views Kurang dari 24 Jam
