Fitra: APBN dan APBD Defisit untuk Bayari Parpol?


Apung Widadi komentari defisitnya dana APBN dan APBD
MerahPutih Nasional - Koordinator Advokasi Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Apung Widadi curiga, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) selalu defisit.
Namun, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo malah mengusulkan negara membiayai partai politik dengan nominal angka yang cukup fantastis, Rp1 triliun. (Baca: Fitra Tuding Menteri ESDM Biang Kerok Dibalik Kenaikan Harga Elpiji)
"Poinnya gini, APBN selalu defisit, APBD defisit kok untuk biayai parpol?," kata Apung, di Cikini, Jakarta, Kamis (12/3).
Menurut Apung, APBN dan APBD sebenarnya didesain agar defisit. Supaya, kata dia, bantuan asing dapat masuk ke Indonesia.
"Kalau defisit, problemnya anggaran pusat sampai daerah didesain defisit agar bantuan asing masuk," tuding dia.
Ditambahkan Apung, bukan masalah mampu atau tidak APBN menyantuni parpol. Namun, yang menjadi persoalan adalah apakah APBN sudah efektif membiayai kebijakan publik. (Baca: Fitra: Ada Penggelembungan Anggaran Dalam Pembelian Mobil Dinas)
"Kalau mampu atau tidak diukur saja," katanya.
Saat ini, sambung Apung, parpol makin ketahuan mereka berpihak pada siapa. Hal itu dapat dibuktikan dengan penarikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp135 triliun, kemudian dialokasikan sebesar Rp10 triliun untuk partai politik.
"Subsidi BBM ditarik Rp135 triliun, masuk subsidi BBM disuit ke parpol yang Rp10 triliun, berarti elit mengutamakan siapa, rakyat atau parpol. APBN selalu defisit kok buat biayai parpol," tandasnya. (mad)
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Sah! APBD DKI Jakarta Meroket Jadi Rp 95,351 Triliun, Sektor Pendidikan dan Kesehatan Bakal Jadi Prioritas Utama?

PSI Jakarta Kritik Penambahan BTT APBD P 2025 Senilai Rp 2,89 Triliun

Wagub Rano Ajukan Rancangan APBD Perubahan 2025 Sebesar Rp 91,86 triliun

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Butuh Biaya Gede, Duit Semua Dari APBD

Ahok Diperiksa soal Kasus Korupsi Lahan di Cengkareng, Sebut tak Tahu Detail

Layanan Baru Transjabodetabek Bebani APBD, Pramono Mau Ikuti Cara Ahok

Bencana di Jabar Bikin Pemda Kesulitan Lalukan Efisiensi Anggaran

Mendagri Sebut Anggaran Pemungutan Suara Ulang Dapat Dipenuhi dari APBD

Mendagri Tito Siapkan Tim Blusukan Cek Efisiensi di Pemerintah Daerah

Pj Teguh Tekan Ingub Efisiensi APBD 2025, Pengurangan 50% Perjalanan Dinas
