Farmasi Hingga Gadget Olahraga, Minat Investasi AS di Indonesia Cukup Beragam


Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani. (Foto: .bkpm.go.id)
MerahPutih Keuangan - Porsi outward investment Amerika Serikat ke Indonesia masih kecil, namun bidang usaha yang diminati cukup beragam. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali mengidentifikasi beberapa minat investasi perusahaan AS.
Kepala Badan Koordinasi Franky Sibarani mengatakan Minat investasi yang disampaikan melalui kantor perwakilan BKPM di New York tersebut terdiri dari sektor peralatan olahraga, farmasi, jasa konsultasi energi terbarukan dan cold storage. Dari data Financial Times Februari 2016, total outward investment AS ke dunia mencapai US$ 654,6 miliar, dari jumlah tersebut yang masuk ke Indonesia sebesar US$ 7,3 miliar atau berkisar 1%.
"Kami Optimis bahwa Indonesia dapat bersaing dengan Inggris, India dan Meksiko sebagai negara tujuan utama investasi Amerika Serikat. Saat ini perwakilan BKPM di New York secara agresif mendekati beberapa investor yang sudah menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia untuk menyampaikan nilai investasi dan segera merealisasikannya,” jelas Franky dalam keterangan resmi kepada pers, hari ini (24/3).
Menurut Franky, salah satu perusahaan terbesar AS di bidang manufaktur peralatan olahraga memilih Indonesia untuk membangun kantor cabangnya di Asia selain di Filipina, India dan Taiwan. Secara bertahap, perusahaan juga akan mendirikan pabrik di Indonesia. Sementara itu, salah satu produsen di industri farmasi juga berencana melakukan ekspansi besar-besaran ke wilayah Asia. Selain mempertimbangkan pendirian pabrik di Cina, Malaysia dan Vietnam, investor juga berencana akan mendirikan pabrik di Indonesia.
“BKPM menerima minat investasi dari beberapa perusahaan yang sedang berkembang pesat untuk mendirikan kantor cabang wilayah Asia. Mereka juga memilih Indonesia di antara negara-negara Asia lainnya, ini menunjukan daya tarik Indonesia di mata investor AS mulai meningkat,” terangnya.
Menurut Franky, investor tersebut selama ini dikenal sebagai salah satu produsen gadget untuk keperluan olahraga yang banyak digunakan oleh masyarakat AS.
“Mereka melihat perkembangan Indonesia sebagai salah satu pasar yang prospektif bagi produk-produk mereka,” ungkapnya.
Franky menambahkan, sektor lainnya yang juga diminati oleh investor Amerika Serikat adalah cold storage.
“Sebelumnya kami juga telah menerima minat investasi di sektor ini. Ini investor yang berbeda, namun masih dalam tahap awal, akan kami fasilitasi terus kebutuhannya apa melalui program-program BKPM sampai proyeknya terealisasi,” tuturnya.(abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia

Komisi XII DPR: Investasi Arab Saudi Rp 437,8 Triliun Harus Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Investasi di Jakarta Pada Triwulan I 2025 Capai Rp 69,8 Triliun

LG Cabut Investasi dari Indonesia, Menperin Minta Rp 5,63 Triliun yang Sudah Masuk Dijaga

Sepekan Terakhir, Modal Asing Rp 2,36 Triliun Bersih Masuk Indonesia Dorong Rupiah Menguat Tipis

Konsorsium LG Hengkang dari Indonesia, Prabowo Pede Nanti Ada Investor Lain

Dasco Sebut Investor Qatar Tertarik Masuk Danantara

Target Investasi Tahunan BKPM Sampai 2029 Demi Capai Instruksi Prabowo Ekonomi Tumbuh 8%

BKPM Klaim Pabrik Apple di Batam Buka Lapangan Kerja Bagi 2.000 Orang

Kejar Target, BKPM & Apple Lanjut Bahas Komitmen Investasi US$ 1 Miliar Malam Ini
