Edi Raup Omzet Rp10 Juta per Bulan dari Jualan Kue Cubit


Edi Hartono, pemilik Kue Cubit Eropa (MerahPutih/Yohannes Abimanyu)
MerahPutih Bisnis - Kue cubit dikenal sebagai makanan kampung karena biasanya banyak dijajakan di kampung-kampung. Tapi, di tangan pasangan kekasih, Edi Hartono dan Melanie Safitri kue cubit, yang imut-imut dan rasanya manis, naik kelas.
Edi dan Melanie mengawali bisnis membuat Kue Cubit Eropa sejak dua tahun silam. Kue Cubit Eropa yang dimasak dengan cara dipanggang ini awalnya hanya ada rasa original, yaitu ditaburi cokelat mesis. Tapi, kemudian Edi dan Melanie mengembangkan aneka rasa hingga tercipta delapan varian, yakni royal cappucino, great taro, green tea crush, original, chocolate lover, red velvet, Italian bubble gum, dan black forest. Inilah alasan kue cubit buatan Edi dan Melanie dinamakan Kue Cubit Eropa. Sebab, memiliki toping dengan macam-macam rasa seperti kue-kue atau donat waralaba asing yang di jajakan di mal.
"Kue cubit dikenal sebagai makanan kampung. Tapi, kita mau mengangkat kue cubit jadi camilan berkelas dengan sentuhan rasa-rasa Eropa seperti ini. Sisi Eropanya dari warna, tekstur, rasa dan toping-nya," jelas Edi saat ditemui Merahputih.com di kawasan Jatiasih, Bekasi, Sabtu (29/11).
Edi mengatakan setiap empat bulan sekali berkreasi dengan mencoba varian rasa baru agar konsumen tidak bosan.
Bagi siapa pun yang berminat mengembangkan waralaba Kue Cubit Eropa, Edi menawarkan tiga macam paket yang terdiri dari paket exclusive sebesar Rp14,9 juta, paket ekonomis sebesar Rp9,9 juta, dan paket tanpa booth sebesar Rp6,9 juta saja.
Setiap mitra akan mendapatkan satu unit booth, kompor, loyang, standing banner, seragam, bahan baku perdana, packaging hingga SOP cara pembuatan. Setelah usaha berjalan, mitra hanya tinggal melanjutkan membeli bahan baku serta kemasan.
Pria berusia 24 tahun ini menjelaskan dengan mengambil paket ekonomis sebesar Rp9,9 juta keuntungan bersih yang diraup rata-rata bisa mencapai Rp3 juta per bulan.
"Satu kotak Kue Cubit Eropa isi 10 buah dijual seharga Rp10.000. Asumsi target omzet penjualan terpenuhi yakni Rp350.000 per hari selama 30 hari maka omzet per bulan bisa mencapai Rp9-10 juta," jelasnya. Edi pun sedikit membuka rahasia, margin Kue Cubit Eropa cukup tinggi. Dengan modal Rp5.000 dijual Rp10.000 per kotak isi 10 buah. Keuntungan bersih bisa mencapai Rp3 juta per bulan setelah dipotong gaji karyawan.
Edi menjelaskan salah satu mitranya ada yang bisa meraup omzet sampai Rp1 juta per hari. Sehingga balik modal atau mencapai break even point (BEP) hanya dalam waktu satu bulan padahal rata-rata mitra baru mencapai BEP setelah 3 bulan.
Manisnya keuntungan Kue Cubit Eropa menarik banyak mitra untuk bergabung. Kue cubit Eropa kini telah memiliki 53 mitra yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, seperti Jabotabek, Lampung, Bengkulu, Yogyakarta, Karawang, dan Purwakarta. "Biasanya dari setiap acara pameran kami mampu menjaring 30 mitra bisnis yang rata-rata mengambil paket ekonomis," jelasnya. Uniknya, sistem waralaba Kue Cubit Eropa tidak memungut franchise fee dan royalty fee dari mitra. (Abi)
BACA JUGA: