Dugaan Pelanggaran Kode Etik Pimpinan DPR Mulai Diselidiki

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Senin, 14 September 2015
Dugaan Pelanggaran Kode Etik Pimpinan DPR Mulai Diselidiki

Ketua DPR RI Setya Novanto saat memberikan keterangan pers di DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (14/9) (Antara Foto/ M Agung Rajasa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Politik - Mahkamah Dewan Kehormatan akhirnya  membentuk tim penyelidikan untuk menelusuri dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan pimpinan DPR RI  Setya Novanto dan Fadli Zon terkait kunjungannya ke Amerika Serikat untuk menemui bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump. Tim yang dipimpin Sufmi Dasco Ahmad bertugas menyelidiki dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Setya Novanto, Fadli Zon dan beberapa anggota DPR RI.

"MKD sudah membentuk tim penyelidikan," katanya di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/9).

Politikus Partai Gerindra itu menjelaskan MKD sudah menggelar rapat internal pada tanggal 7 September 2015 silam. Dalam rapat internal itu MKD memutuskan bahwa kunjungan yang dilakukan pimpinan DPR RI ke negeri Paman Sam sebagai perkara tanpa aduan.

Sufmi menambahkan kelanjutan perkara yang ditangani pihaknya dapat diakses luas publik. Meski demikian MKD wajib merahasiakan materi perkara, sebab hal tersebut sesuai dengan peraturan DPR RI Nomor 2 tahun 2015. Karena itu ia berharp pengertian publik dan media massa.

"Terkait hal tersebut, MKD tidak dapat memberikan informasi berkaitan dengan materi perkara," Sufmi menambahkan.

Di tepi lain Setya Novanto dalam jumpa persnya di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/9) mengaku siap hadir jika diminta MKD untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan pelanggaran kode etik lantara menemui Donald Trumph.

Ketua DPR RI tersebut mengaku akan bersikap kooperatif sesuai dengan Peraturan DPR RI No. 2 Tahun 2015 tengang Tata Cara Beracara Mahkamah Kehormatan DPR RI.

"Saya akan bersikap kooperatif," kata Ketua DPR RI.

Sementara itu Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengaku aneh dengan manuver politik yang dilakukan sejumlah politikus terkait pertemuan dirinya dengan Donald Trumph. Betapa tidak para pelapor yang merupakan politikus yang tergabung dalam poros Koalisi Indonesia Hebat (KIH) lebih memilih mengurus pertemuan pimpinan DPR RI dengan Donald Trumph.

Padahal sambung Fadli ada banyak hal yang harus diurus DPR RI semisal gejolak ekonomi dan kehidupan rakyat yang dinilai semakin sulit.

"Ekonomi sulit dan rakyat semakin susah kenapa itu yang diterikkan," katanya dalam jumpa pers di lokasi sama.

Fadli melanjutkan pertemuan pimpinan DPR RI dengan Donald Trump sebaiknya tidak usah dibesar-besarkan lantara hal tersebut bukan perkara substansial. Ia menilai banyak persoalan krusial lain yang lebih penting dan substansial dan layak dibahas.

"Banyak hal lain seperti jamaah haji dan soal-soal lain jadi kita move on lah," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya dalam sepekan pertemuan pimpinan DPR RI dengan Donald Trump menjadi isu hangat yang terus digaungkan sejumlah politikus dari poros Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Bukan hanya kecaman dan tudingan melanggar etika, bahkan wacana kocok ulang pimpinan DPR RI juga sempat terdengar.

Bola liar tersebut semakin panas ketika politikus PDIP Adian Napitupulu menuding kunjungan Setya Novanto dan Fadli Zon ke Amerika Serikat adalah perbuatan melanggar kode etik.

Bekas aktivis pergerakan 1998 itu menilai dalih yang disampaika Setya Novanto dan Fadli Zon terkait lawatannya ke Amerika Serikat untuk menarik investor sama sekali tidak tepat. Sebab tugas anggota DPR RI adalah membuat undang-undang bukan mencari pemodal.

"Ketika Setya Novanto dan Fadli Zon menggunakan alibi bahwa kehadirannya di Kampanye Donald Trump adalah bagian dari upaya menarik Investor, maka apa yg mulanya dianggap sebagai pelanggaran etik, sekarang berubah menjadi pelanggaran konsitusi, terkait hak, kewenangan dan kewajiban DPR," kata Adian beberapa waktu silam.

BACA JUGA:  

Bertemu Donal Trump, Fadli Zon Bantah Dimarahi Prabowo 

Balik ke DPR, Fadli Zon Sebut Puan Maharani Seperti Zombie 

Fadli Zon Benarkan Ada Peran Harry Tanoe di Balik Pertemuan dengan Donald Trump 

Fadli Zon Belum Terima Surat Panggilan dari MKD 

Pimpinan DPR Klarifikasi Pertemuan Dengan Donald Trump

 

 

#Donald Trump #Sufmi Dasco Ahmad #Fadli Zon #Setya Novanto
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Cagar Budaya Nasional Kini Jadi 313, Fadli Zon: Kita Punya Potensi Puluhan Ribu Artefak Keren
Sebagai solusi percepatan, pemerintah mewacanakan pembentukan tim khusus untuk melakukan penilaian dan kurasi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 Desember 2025
Cagar Budaya Nasional Kini Jadi 313, Fadli Zon: Kita Punya Potensi Puluhan Ribu Artefak Keren
Dunia
Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
National Center for Atmospheric Research (NCAR) didirikan pada 1960 sebagai pusat riset dan pendidikan yang didanai pemerintah federal.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
 Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
Dunia
Trump Labeli Venezuela di Bawah Maduro Teroris, Kirim Armada Blokade Terbesar AS
Venezuela saat ini telah sepenuhnya dikepung Armada AS terbesar yang dihimpun dalam sejarah Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Desember 2025
Trump Labeli Venezuela di Bawah Maduro Teroris, Kirim Armada Blokade Terbesar AS
Dunia
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Pemerintahan Trump berulang kali mengatakan, semua opsi, termasuk kekuatan militer, tetap terbuka di tengah pengerahan besar-besaran pasukan AS di kawasan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 Desember 2025
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Dunia
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Pemerintah AS juga mengumumkan pencabutan larangan visa nonimigran bagi warga Turkmenistan.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Desember 2025
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Indonesia
Menteri Fadli Janjikan Semakin Banyak Revitalisasi Cagar Budaya
Pemerintah pusat akan hadir melakukan revitalisasi cagar budaya yang ada, termasuk Keraton Solo.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 Desember 2025
Menteri Fadli Janjikan Semakin Banyak Revitalisasi Cagar Budaya
Indonesia
Warisan Budaya Takbenda Indonesia Bertambah 514 Warisan
Penetapan warisan budaya takbenda ini diharapkan mampu dikembangkan dan didaftarkan sebagai kekayaan intelektual.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Warisan Budaya Takbenda Indonesia Bertambah 514 Warisan
Dunia
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Trump mengatakan pasukan stabilisasi itu telah beroperasi secara efektif dan akan semakin kuat dengan dukungan internasional yang meluas.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Dunia
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dewan Perdamaian tersebut merupakan komponen kunci dari kesepakatan gencatan senjata Trump untuk Jalur Gaza
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dunia
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Ancaman terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro ini bukan kali pertama Trump menyerang pimpinan negara Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Bagikan