Double Anggaran akan Terjadi bila Jokowi Berkantor di Istana Presiden Bogor


Sejumlah jurnalis mengantre guna menjalani pemeriksaan oleh Paspamres di Kompleks Istana Bogor, Jabar, Jumat (20/2). Pengamanan di kompleks Istana Bogor semakin diperketat. (Antara Foto)
MerahPutih Politik- Presiden Joko Widodo akan berkantor di Istana Presiden Bogor. Hal ini sudah diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. Lalu, bagaimana dengan para Menteri yang mempunyai kantor di Jakarta dan bagaimana pula anggarannya?
Menanggapai hal tersebut, Direktur Centre For Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi menuturkan, dengan adanya ide tersebut Presiden akan membuat biaya membengkak, bukan tambah irit. Tentunya akan double anggaran.
Ia memberikan penjelasan contoh sebagai berikut, alokasi anggaran untuk penyelenggaraan pengelola Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat sejumlah Rp 26,8 miliar. Namun alokasi anggaran ini bukanlah disiapkan untuk membuka kantor baru. Atau mengadakan rapat kerja kenegaraan tiap hari.
"Jika Jokowi tetap ngotot, maka anggarana tersebut akan cepat habis. Nah, bila sudah habis, anggaran yang akan dipakai adalah anggaran Istana Presiden di Jakarta, yang senilai Rp 70.9 miliar. Ini namanya double anggaran. Coba Presiden Jokowi berkantor di Istana kepresidenan Jakarta, maka alokasi anggaran yang ada pada Istana Bogor, tidak akan terpakai, dan menjadi penghematan anggaran negara," jelas Sang Direktur Centre For Budget Analysis kepada merahputih.com, Minggu (22/2). (Baca: Dana Reses DPR Capai Rp 994 Miliar)
Selain itu ia juga gambarkan, double anggaran juga akan terjadi di semua Kementerian. Lagi, ia pun memberikan contoh. Sebagimana diketahui jarak dari Jakarta-Bogor 70 kilometer. Bila seorang Menteri memakai kendaraan dinasnya akan menghabiskan BBM (bahan Bakar Minyak) pulang pergi sejumlah 24 Liter. Dengan harga pertamax Rp 8.800 per liter. Harga tersebut dikalikan dengan 34 Kementerian. Jumlahnya Rp 7.180.000 sekali rapat.
"Itu baru dihitung dari segi pembiayaan biaya bahan bakarnya saja, belum lagi dengan biaya Sang Menteri yang konon kabarnya juga mendapatkan dana representasi. Dana ini akan dikeluarkan karena adanya rapat diluar Jakarta. Bogor sudah termasuk Jawa Barat. Singkatnya, 34 Menteri tersebut akan membutuhkan biaya sejumlah Rp 23.120.000 untuk sekali rapat," kata Uchok Sky Khadafi.
Sisi lainnya lagi, tidak akan efektif bila Presiden berkantor di Istana Bogor. Gerak birokrasi akan lambat nantinya. Dengan adanya ide dari Presiden Joko Widodo tersebut yang akan berkantor di Istana Presiden Bogor, Uchok meminta kepada Presiden untuk segera pindah dari Istana Bogor ke Istana Kepresidenan Jakarta. (aku)
Bagikan
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri

Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta

Presiden Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur, Diganti Teguh Setyabudi
