Disindiri Jokowi, Ahok Jelaskan Anggaran DKI

Ana AmaliaAna Amalia - Kamis, 04 Agustus 2016
Disindiri Jokowi, Ahok Jelaskan Anggaran DKI

(Foto: MerahPutih/Venansius Fortunatus)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Megapolitan - Presiden Joko Widodo sempat menyindir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di hadapan kepala daerah tentang serapan anggaran yang minim. Namun, Ahok mengelak ketika ditanya perihal itu.

Ahok mengaku dirinya bersama dengan Presiden Jokowi membicarakan soal anggaran untuk daerah lain. Daerah lain yang sudah mendapatkan anggaran itu berupa Dana Alokasi Umum (DAU).

"Enggaklah, saya hanya membicarakan soal anggaran, itu kan untuk daerah lain. Daerah lain kan dapet Dana Alokasi Umum (DAU). Tapi uang yang dikirim dari pusat kesana hanya dimasukkan ke Bank, kalo kita kan enggak. kita kan nggak dikirimn duit dari pusat," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (4/8).

Ahok menjelaskan serapan anggaran yang masih tersimpan di bank sebesar Rp13,9 triliun dan itu perlu dibaca kembali.

"Ya jumlah anggarannya sebesar Rp13,9 triliun itu kan serapan anggarannya perlu dibaca lagi. Sekarang proyek-proyek kita kan baru mulai dikerja," tuturnya.

Ahok juga menjelaskan dirinya juga membicarakan soal cash flow dengan Presiden Jokowi.

"Kita cuma bicara cash flow, dan pak Jokowi udah bilangin sama bu ri, cash flow kita aja diatur. Kitakan ada uang bagi hasil pajak, ya itu memang duitnya DKI. Nah, duit hasil pajak DKI itu kalo daerah bisa serap bagus dia bagi hasil ke kita ditahan, kan DKI banyak bangun proyek seperti rusun, bayar kontraknya kan pasti di April-Mei, nah duit ininya dipinjem dulu daerah lain," jelasnya.

Seperti diketahui, Pemprov DKI, kata Jokowi, berada di urutan pertama yang memiliki anggaran besar yang masih tersimpan di Bank.

Urutan kedua, yakni Pemprov Jawa Barat sebesar Rp8,034 triliun, diikuti Pemprov Jawa Timur Rp3,9 triliun.

Kemudian, Pemprov Riau sebesar Rp2,86 triliun, lalu Papua Rp2,59 triliun. Jawa Tengah sebesar Rp2,46 triliun, diikuti Kalimantan Timur Rp1,57 triliun.

Pemprov Banten masih menyimpan anggaran sebesar Rp1,52 triliun, diikuti Bali Rp1,4 triliun dan Aceh sebesar Rp1,4 triliun.

"Ini yang 10 besar simpananya masih gede. Sekarang kita blak-blakan. Biar semuanya juga ngerti. Tapi tidak hanya provinsi saja. Kabupaten juga," kata Jokowi. (Abi)

BACA JUGA:

  1. Hanura Rayu PDI Perjuangan Dukung Ahok-Djarot dalam Pilgub DKI 2017
  2. Pengamat LIPI Siti Zuhro: Menangnya Gubernur Ahok Tergantung PDIP
  3. Politisi Gerindra Syarif: Saya Tidak Kaget Gubernur Ahok Pilih Jalur Partai
  4. Pilgub 2017, PDIP Ingin Bangun Koalisi Dengan PKB
  5. Sekjen PDIP: Terkait Bakal Calon Gubernur, Tak Ada Nama Pak Ahok dan Bu Risma
#APBD #Presiden Jokowi #Gubernur Ahok
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Indonesia
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas, Kepala Daerah Diminta Kurangi Belanja Dinas dan Perjalanan yang tak Efektif
Dengan adanya pemangkasan TKD ini, setiap pemerintah daerah harus lebih efisien dalam mengelola APBD.
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas, Kepala Daerah Diminta Kurangi Belanja Dinas dan Perjalanan yang tak Efektif
Indonesia
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
DPRD juga memberikan catatan khusus terhadap penyesuaian anggaran pada beberapa program
Angga Yudha Pratama - Jumat, 31 Oktober 2025
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Indonesia
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Fenomena APBD mengendap di perbankan bukan sekadar persoalan teknis pengelolaan kas daerah, melainkan menggambarkan masalah struktural keuangan daerah.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Indonesia
Sindir Gubernur Jabar soal Uang APBD di Giro Bank, Menkeu Purbaya: Pasti Nanti akan Diperiksa BPK
Purbaya sebut penempatan dana dalam bentuk giro bank justru kurang menguntungkan karena bunga yang dihasilkan lebih kecil.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Sindir Gubernur Jabar soal Uang APBD di Giro Bank, Menkeu Purbaya: Pasti Nanti akan Diperiksa BPK
Indonesia
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
William juga menyoroti rendahnya realisasi belanja lainnya berdasarkan data BPKD DKI
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Indonesia
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Inovasi adalah keharusan bagi BUMD
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Indonesia
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Memang ada beberapa pembangunan yang dirasa belum memungkinkan, sehingga dimundurkan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Indonesia
Duit Pemda Rp 14,6 Triliun Nganggur di Bank, ini Penyebabnya
Dalam mengelola anggaran, Pemprov DKI mempunyai semangat yang sama dengan Pemerintah pusat berdasarkan perencanaan yang baik, belanja yang semakin efisien dan efektif, serta pengelolaan kas yang prudent demi menjamin kesinambungan fiskal.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Duit Pemda Rp 14,6 Triliun Nganggur di Bank, ini Penyebabnya
Indonesia
Tensi Tinggi Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi Sadewa Perkara Dugaan Deposito APBD Rp 4,1 Triliun
Dedi Mulyadi memastikan siap memecat pejabatnya
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Tensi Tinggi Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi Sadewa Perkara Dugaan Deposito APBD Rp 4,1 Triliun
Indonesia
Dana Rp 234 Triliun Mengendap di Bank, DPR Ingatkan Pemda Segera Realisasikan APBD
Anggota Komisi II DPR menilai percepatan penyerapan anggaran daerah sangat penting untuk menjaga sirkulasi ekonomi lokal.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
Dana Rp 234 Triliun Mengendap di Bank, DPR Ingatkan Pemda Segera Realisasikan APBD
Bagikan