Dewie Yasin Limpo Diduga Baru Terima Suap 50 Persen
Penyidik KPK didampingi anggota Pamdal berada di ruang Fraksi Hanura seusai menggeledah ruang kerja anggota DPR Dewi Yasin Limpo, di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (21/10). (ANTARA/Akbar Nugroho)
MerahPutih Hukum - Anggota DPR dari Fraksi Hanura Dewie Yasin Limpo (DYL) diduga terima suap senilai 177 ribu dolar Singapura atau sekira Rp1,5 miliar. Suap tersebut guna melancarkan pencairan anggaran untuk proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Daiyei, Papua.
Seperti diketahui, DYL ditangkap KPK melalui operasi tangkap tangan (OTT), Selasa (20/10) malam, di Bandara Soekarno Hatta.
"Jadi dugaan penerimaan yang diduga diterima anggota DPR terkait proyek pengembangan pembangkit listrik mikro hidro di Daiyei, Papua untuk anggaran 2016," kata Plt Ketua KPK Johan Budi, di KPK, Jakarta, Rabu (21/10).
Johan Budi mengatakan, uang tersebut baru akan diterima pertama kali oleh DYL. Sebab, berdasarkan penyelidikan KPK pelaku penyuapan yang belakang pengusaha berinisial IR dan SET akan memberikan lagi sejumlah dana.
"Itu baru 50 persen," kata Johan.
Namun, sebelum uang sampai ditangan DYL, KPK sudah mengamankannya berikut 5 orang yang terlibat dalam kasus suap ini. (mad)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
KPK Lakukan 11 OTT, Tetapkan 118 Tersangka, dan Pulihkan Aset Negara Rp 1,53 Triliun Sepanjang 2025, Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir
Kejagung Pecat Kajari Huku Sungai Utara dan 3 Anak Buahnya Setelah Terjaring OTT KPK
Sesalkan OTT Jaksa, Komisi III DPR Minta Akar Masalah Penegakan Hukum Diusut
Kabur Saat OTT, KPK Buru Kasi Datun Kejari Hulu Sungai Utara
KPK: Bupati Bekasi Diduga Terima Ijon Proyek Rp 9,5 Miliar, Total Suap Rp 14,2 M
KPK Tetapkan Bupati Bekasi dan Ayahnya Tersangka Suap Ijon Proyek
Terjaring OTT KPK, Bupati Bekasi Ade Kunang Punya Harta Rp 79 Miliar
OTT KPK di Kabupaten Bekasi, Ayah Bupati Ade Kunang Turut Ditangkap
KPK Sebut OTT Bupati Bekasi terkait Dugaan Suap Proyek, Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
OTT KPK di Tangerang, 2 Pengacara Ditangkap Terkait dengan Jaksa