BPS: Pilkada Serentak Tidak Pengaruhi Inflasi


Sejumlah simpatisan pasangan nomor urut 2 banyak yang berumur terbilang remaja. Sabtu, (28/11) (Foto MerahPutih/Rizki Fitrianto).
MerahPutih Politik - Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) serentak akan digelar pada 9 Desember mendatang. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan penyelenggaraan pilkada serentak tidak akan berpengaruh kepada tingkat inflasi di bulan Desember.
Deputi Bidang Deputi Bidang Jasa Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan pada pilkada kali ini ada banyak rambu-rambu sehingga kampanye lebih teratur dan rapi.
Selain itu, kampanye pilkada lebih banyak menggunakan media sosial ketimbang alat peraga atau iklan.
"Dampaknya tidak sebesar dulu karena kampanye sudah banyak menggunakan media sosial. Selain itu, rambu-rambu yang mengatur kampanye jadi lebih teratur dan rapi. Kampanye dengan bagi-bagi kaos, bagi-bagi makanan yang memberikan dampak terhadap inflasi itu akan berkurang," kata Sasmito di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (1/12).
Tapi, kata Sasmito, di daerah-daerah masih terjadi bagi-bagi kaos atau makanan. Menurutnya, kegiatan politik di daerah patut diwaspadai.
"Kecuali di kota-kota sedang, cukup besar yang aktivitas pilkadanya cukup besar. Nah bisa saja. Cuma saya tidak hafal mana saja kotanya. Mungkin itu yang harus diwaspadai oleh masing-masing daerah terutama kalau ada ajang bagi-bagi kaos dan makanan," pungkasnya. (rfd)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen

Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit

Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia

Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan

Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’

Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis

Prabowo Bilang Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan Absolut Turun, BPS Sebut Masih Validasi

Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, MK: Agar Fokus dan Tak Tambah Beban Kerja

Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia
