BPS: GoJek Bantu Tekan Angka Pengangguran


Suasana perekrutan besar-besaran driver Go-Jek di Komplek GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/8). (Foto: MerahPutih/Venansius Fortunatus)
MerahPutih, Bisnis-Kehadiran Go-Jek sanggup menekan angka pengangguran di saat krisis seperti sekarang. Para pekerja yang awalnya di sektor formal bergeser ke sektor informal dengan menjadi pengendara Go-Jek.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terus melemah sehingga mendorong sejumlah industri mengambil langkah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Selain itu, himpitan ekonomi akibat naiknya harga-harga mendorong para pekerja di sektor formal mengambil pekerjaan paruh waktu yang bisa menghasilkan pemasukan tambahan.
Kehadiran PT Go-Jek Indonesia, sebuah perusahaan berbasis aplikasi untuk ojek, menjadi solusi orang-orang yang tidak bekerja atau yang mengalami nasib PHK.
"Para korban PHK umumnya terjadi di sektor formal. Dan mereka lari ke sektor informal, seperti Go-Jek. Secara tidak langsung menyerap tenaga PHK untuk bekerja di sana," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo, di Gedung BPS, Jakarta, Senin (14/9). Menurut Sasmito, kehadiran Gojek akan berdampak pada hadirnya entrepreneur baru yang bisa membuka lapangan kerja baru.
Sayangnya, BPS belum memiliki data pekerja di sektor informal, seperti Go-Jek. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah beberapa kali menyarankan BPS mendata khusus sektor informal ini.
BPS menyebut Go-Jek merupakan sektor informal kreatif. Usaha ini patut didukung karena dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian. (Luh)
Baca Juga:
Selalu Rugi, Pedagang Valas Nyambi Ngojek
Akhir Tahun, Neraca Perdagangan Akan Surplus
Bagikan
Berita Terkait
Aplikator Pastikan Ojol yang Berdiskusi dengan Wapres Gibran Adalah Mitra Resmi

Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit

Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’

Jumlah Orang Miskin di Indonesia Sampai 23,85 Juta Orang, Turun Dibanding September 2024

Mantan Petinggi Gojek Dibidik Kejagung, Begini Respon GoTo

Eks Petinggi Gojek Jadi ‘Incaran’ Kejaksaan, GoTo Sebut Nadiem Bukan Bagian dari Mereka Lagi

Kejagung Dalami Keterkaitan Investasi dari Google ke Gojek Dalam Pengadaan Chromebook

Terseret Pengadaan Chromebook, Mantan Direktur Gojek Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung

Aksi Supporter hingga Driver Gojek Dukung Laga Pembuka Piala Presiden 2025

Naikkan Tarif Ojek Online, Aplikator hingga Pengemudi Bakal Dipanggil Kemenhub
