Boni Hargens: Kinerja Jokowi-JK Baru Seumur Jagung

MerahPutih Politik - Pengamat politik Boni Hargens berpendapat jangan terlalu cepat menilai kinerja pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Pemerintahan mereka baru seumur jagung.

Hal itu diungkapkan Boni dalam seminar nasional yang digelar Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bertajuk Dari Trisakti Melalui Nawacita Menuju Revolusi Mental di Jakarta, Minggu (22/3).

"Kita jangan terlalu cepat menilai kinerja pemerintahan saat ini," ungkap Boni Hargens yang juga Direktur LPI tersebut.

Seminar yang juga dihadiri Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) As'ad Said Ali, dan peneliti senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo ini membahas kinerja kabinet pemerintahan Jokowi-JK khususnya perfoma para menteri, ketahanan pangan, ekonomi serta politik dan keamanan.(Baca: IPI: Jokowi Jangan Takut Intervensi Asing)

Menurut Boni, pemerintahan saat ini sedang memperbaiki gejolak-gejolak yang timbul dalam beberapa bulan terakhir. "Masih dalam tahap pembenahan."

Sejumlah kalangan terus mengkritisi komitmen Jokowi-JK dalam memberantas korupsi sebagai imbas konflik pimpinan KPK dan Polri. Ketidaksabaran atas pemerintahan ini dari beberapa elemen masyarakat terus bergulir.(Baca: Lima Kebijakan Kontroversial Jokowi)

Satu hal, isu kenaikan harga bahan pokok, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat gerakan kritis terus menguat di masyarakat. Sejumlah aktivis pergerakan, LSM, dan kampus mulai menggelar unjuk rasa di beberapa kota. Mereka sudah mulai kehilangan kepercayaan atas pemerintahan yang diusung oleh 54,15% suara rakyat atau setara 70,6 juta orang untuk memimpin hingga 2019 namun lemah dalam dukungan di parlemen.

"Kalau kita mau menilai kinerja pemerintahan, tunggu dua tahun dulu usia kepemimpinannya Jokowi dan Jusuf Kalla," tukas Boni.(gms)