Bikin Resah Warga, Netizen Serukan "Yogyakarta Darurat Klitih"


Ilustrasi Geng Motor (MerahPutih/Alfi Rahmadhani)
MerahPutih Berita Tekno - Netizen meramaikan seruan "Yogyakarta Darurat Klitih". Hal ini terkait adanya peristiwa pembacokan siswa SMA Muhhamdiyah 1 Yogyakarta, Senin (12/12), di Jalan Imogiri, Panggang, Bantul, DI Yogyakarta.
Netizen berharap penegak hukum segera memberantas aksi para remaja yang termasuk dalam klitih. Pasalnya, tidak kali ini saja, beberapa kasus serupa terjadi dalam rentang waktu beberapa pekan belakangan ini.
Klitih merupakan istilah Jawa yang biasa digunakan di lingkungan masyarakat Yogyakarta. Kata klitih biasa digunakan untuk menyebut perbuatan jalan-jalan tanpa jelas juntrungannya pada malam hari. Kata ini kemudian kini digunakan untuk menyebut geng motor para remaja yang kerap beraksi di malam hari.
"Jogja Darurat "KLITIH"! #SAVEJOGJA," tulis pengguna akun twitter @wahyu_ardianto, seperti dikutip Kamis (15/12).
Senada dengan Wahyu, pengguna twitter lainnya juga menyatakan bahwa Yogyakarta darurat klitih. "Jogja ki pancen darurat klitih og," tulis akun @diyansetyaji.
Seruan ini juga mendapat perhatian dari netizen luar Yogyakarta. Berdasarkan pantauan merahputih.com, di media sosial facebook, grup remaja Yogyakarta ramai membicarakan maraknya aksi klitih hingga menelan korban jiwa. Seperti diutarakan pengguna facebook Dimas Elia Pranata berikut.
"Menanggapi kasus klitih di jogja, sebelum ada korban selanjutnya. Saya bukan orang jogja, saya orang salatiga, tapi saya tidak terima kalau jogja jadi tidak nyaman seperti sekarang ini. Ayo yang siap jadi relawan antiklitih, saya siap otw jogja buat jogja nyaman aman," tulis Dimas Elia.
Seperti diketahui, salah satu dari tujuh korban pembacokan klitih di Bantul, Senin lalu, meninggal dunia pada Selasa (13/12). Korban meninggal diketahui menderita luka bacok di bagian punggung.
Kasatreskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo, Selasa (13/12) sore, menjelaskan lima remaja yang diduga sebagai pelaku telah diamankan. Kelimanya merupakan pelajar kelas XI di SMA swasta di Yogyakarta.
Sehari setelah kasus tersebut, terjadi kekerasan antar remaja kembali di Sleman. Aksi pemukulan terjadi di Pakem, Sleman, DI Yogyakarta. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
