Besok, Massa Geruduk Istana Tuntut Jokowi-JK Mundur
Demo Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Jabodetabek-Banten di depan Istana Negara, Kamis (10/9) (foto: Merahputih.com/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Peristiwa - Berbagai organisasi taktis akan menggeruduk Istana dan DPR untuk menurunkan secara paksa Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Pasalnya, setahun memimpin Indonesia belum menunjukkan kondisi yang baik.
"20 oktober ini genderang perubahan itu akan kami tabuh di beberapa titik aksi, di antaranya istana dan di DPR RI. Ribuan massa akan mendesak Jokowi-JK untuk lengser dan kami akan merangsuk ke Senayan meminta agar melakukan Sidang Istimewa mencabut mandat Jokowi-JK," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Beni Pramula, di Jakarta, Senin (19/10).
Beni menilai, pemerintahan Jokowi cenderung liberal. Hal itu setidaknya terlihat dari kebijakan ekonomi yang dikeluarkannya di semua sektor. Salah satunya, penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) yang disesuaikan dengan harga pasar, kemudian membuka keran investasi seluas-luasnya ditunjang dengan paket deregulasi yang cenderung menjual daripada menguntungkan negara.
"Jokowi-JK juga telah memperpanjang izin ekspor kepada PT. Freeport walaupun melanggar UU Minerba dan menjamin perpanjangan Kontrak Karya PT. Freeport yang jelas-jelas melanggar Undang-undang (UU)," sambungnya.
Beni juga mengatakan bahwa setahun Jokowi-JK memimpin, justru membuat politik semakin gaduh dan kepemimpinan yang lemah. Ia mengibaratkan Indonesia dikuasai multipilot.
"Jokowi tak bisa melepaskan diri dari kepentingan elit politik dan para pemilik modal besar di belakangnya," sambungnya.
Beni menambahkan, beberapa organisasi taktis yang akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran besok, adalah Aliansi Tarik Mandat (ATM), sebuah organisasi yang sejak satu tahun belakangan konsisten menggaungkan tarik mandat Jokowi-JK. Organ taktis ini diinisiasi oleh IMM, GPII, Himmah Alwashliyah, dan Himmah Persis.
Tidak hanya itu, ada juga Solidaritas Nasional Pembebasan Indonesisa (SNPI) yang digagas oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Termasuk organ Lingkar Studi Ciputat (LSC) yang digagas oleh lintas generasi alumni UIN Ciputat, Aliansi Indonesia Bersatu, Aliansi Mahasiswa Kalimantan Menggugat, Barisan Mahasiswa Oposisi Nasional, dan lain-lain.(mad)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Jusuf Kalla soal Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ada Kekurangan, tapi Jasanya Lebih Banyak
Komisi II DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas Mafia Tanah dalam Kasus Lahan Jusuf Kalla
Eks Wapres JK Murka Gara-Gara Mafia Tanah, Ini Duduk Perkaranya Versi Kepala BPN
Eks Wapres JK Geram, Tanahnya di Makassar Jadi Korban Mafia Tanah
Jusuf Kalla, Nasaruddin Umar dan Arsjad Rasjid Serukan Perdamaian Dunia di Roma
Aktivis Delpedro Segera Diadili, Berkas Perkara Dinyatakan Lengkap oleh Jaksa
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
WNI Australia Waspada, KBRI Rilis Imbauan Darurat Terkait Aksi Anti-Imigran 'March for Australia'
Cari Silfester Matutina Tak Ketemu, Jaksa Minta Tolong Pengacara Serahkan Jika Benar di Jakarta
1.722 Polisi Tanpa Senjata Kawal Aksi Bela Palestina, Massa Diminta Jaga Barang Biar Enggak Kecopetan